Kepergianmu membuatku terjaga. Duka yang tak berujung ini membuatku kusut. Rumah yang kau tinggalkan kini berantakan. Ada beberapa manusia yang tak lagi terang, termasuk aku. Katanya, bahagia sudah kau dekap di dunia yang tidak fana. Di dunia itu, perihal maafku sudah tidak lagi berarti sebab kau ada dalam penjagaan-Nya. Tetap saja, rasa bersalah yang bersemayam di sini tak kunjung meninggal. Hilang sudah damba, kini tinggal hampa.