Angga menghela napas berat, mencoba meredakan ketegangan. “Aletta ... Kakak tahu kamu peduli sama kakak, tapi jangan berlebihan. Kakak udah bilang kalau nggak bisa balas cinta kamu karena kakak udah punya Kak Luna. Tolong lupain kakak ya? Kamu harus cari cowok yang lebih baik karena kakak sayang kamu sebagai adik.”
Aletta terdiam. Mata yang tadinya menunduk kini menatap lurus ke wajah Angga, air mata menggenang. “Gue nggak mau cari cowok lain. Gue cuman mau lo,” suaranya lirih. Namun terdengar tegas.
“Lo secinta itu sama gue?” tanya Angga.
Aletta tersenyum pahit. “Kalau gue nggak cinta sama lo, kenapa gue sampai spam status? Semua status gue di sosial media itu buat lo, makanya gue privasi orang lain. Tapi lo masih ragukan cinta gue? Wajar sih, cewek jelek kayak gue nggak pantas dicintai balik.”
“Nggak, bocil. Bukan karena itu,” elak Angga.
Aletta menggeleng pelan, menyadari kenyataan yang tak bisa ia ubah. “Gue sadar, gue yang salah. Siapa suruh jatuh cinta sama pacar orang? Makasih udah buat gue sadar.”
Aletta berbalik, punggungnya kini menghadap Angga, lalu ia berjalan menjauh dengan langkah berat. Angga hanya memandang punggung Aletta, ia merasa bersalah karena dialah yang lebih dulu mendekati Aletta saat hubungannya dengan Luna sedang kacau. Namun, seminggu lalu, Luna meminta untuk kembali dan Angga tak bisa menolak. Kini dia harus menjauh dari Aletta meski gadis itu pernah menjadi bagian penting dari hari-harinya, tetapi kehadiran Aletta tak bisa menggeser posisi Luna di hatinya.
“Maaf, Ta. Gue egois dan gue harap lo dapat pengganti yang jauh lebih baik dari gue,” gumam Angga sambil menundukkan kepala.
https://www.wattpad.com/story/332643569?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=SempakKuntilanak_
