Melangkah diantara tiga kakaknya, Asa mendongak, melihat satu persatu wajah kakak-kakaknya. Mino yang ia gandeng dengan tangan kanannya, kemudian Bobby dengan tangan kirinya. Sementara Junghwan berjalan satu langkah di depan, seakan ingin menunjukan kalau ia tidak ingin bercengkrama bersama mereka.
"Aku penasaran," kata si bungsu. "Kenapa Eros- maksudku Junghwan, membenci Ares- oh, salah lagi, Jiyong?" susulnya, bertanya-tanya.
Kedua kakak yang digandengnya menaikan bahu mereka. Keduanya pun tidak pernah benar-benar tahu alasannya. Eros membenci semua keluarganya, kecuali sang ibu— begitu pendapat mereka.
"Aku juga penasaran, bagaimana kalian bisa tahan berpura-pura menyukainya selama ribuan tahun?" Junghwan menjawabnya, sembari sesekali menoleh ke belakang agar ia bisa melihat wajah gadis yang menanyainya. "Dia kasar, dia jahat, dia kejam, kau tidak membencinya? Kau Dewi Kerukunan, Harmonia, kau harusnya membenci Ares, yang dia lakukan berlawanan dengan tugasmu," katanya, kali ini berhenti untuk bertanya langsung pada saudara-saudarinya. "Dia Deimos, Dewa Ketakutan, lalu dia Phobos, Dewa Teror. Aku bisa mengerti kalau mereka menyukai ayah, mereka bertiga sama. Tapi bagaimana denganmu? Bagaimana kau bisa menyukai mereka semua?" herannya, sembari menunjuk Mino kemudian Bobby secara bergantian.
"Karena mereka ayah dan kakakku?" kata Asa, tidak benar-benar yakin apakah itu jawaban yang Junghwan inginkan.
"Tapi apa kau tahu? Hanya kau yang memanggilnya ayah?" celetuk Mino, hanya ingin menggoda Eros, adiknya.
.
.
.
Home Sweet Home - Coming soon....
GATAHAN PENGEN NYOBA BIKIN FANTASI LAGIIII.... udah ngetik 2 part, update malem ini atau nunggu 5 part dulu?