zephyrteez

semuanya..
          	karya:
          	The caged prince 
          	Not My Brother
          	terpaksa aku unpub karena ada kendala.

kinchagya

Hai kak, izin promosi yaa~
          
          Ini tentang Shylien, pemuda tujuh belas tahu yang mempunyai pribadi lemah lembut, patuh dan penuh kehati-hatian. Dia di temukan oleh seseorang di dalam manor yang mengisolasinya dan tempat dimana dia dijadikan uji coba laboratorium. Membawanya sebagai putra.
          
          Hingga dia bertemu dengan dua pemuda yang akan membuat hidupnya berubah. 
          
          Menghadapi 'Abang' yang temperamennya buruk,gila, dan selalu melontarkan kata-kata pedas padanya.
           sedangkan 'Adik'  yang begitu perhatian padanya.
          
          Mau tau kisah Shylien?
           #Brothership #brotherhood #angst
          
          NOTE : KALAU KURANG JELAS, BACA AJA CERITANYA 。⁠◕⁠‿⁠◕⁠。
          
          https://www.wattpad.com/story/400622171?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=share_writing&wp_page=create&wp_uname=kinchagya

zephyrteez

Dengan chapter 35 yang sudah tayang, cerita "Trapped in the Family" resmi selesai.
          Perjalanan Leon bersama kakak-kakaknya, dan semua kegelapan yang mengurungnya, kini telah mencapai akhir.
          
          Terima kasih sudah mengikuti kisah ini sampai tuntas 
          Sampai jumpa di cerita berikutnya!
          
          

zephyrteez

halo kalian
          lama juga ga up, aku udah ga ngarep apa apa lagi buat cerita 'trapped in the family'. Aku ngerasa cape, jenuh, kepalaku penuh.
          setelah sakit kemarin, rasanya semua imajinasiku hilang, aku ngerasa udah gabisa mikir apa apa lagi buat cerita itu, bahkan aku sempat kepikiran bagaimana nasib ceritaku yang lain.
          
          Awal mula aku kepikiran buat cerita 'trapped in the family' awalnya karena aku suka genre Harem. yaps,
          "genre Harem". Banyak cerita bergenre Harem yang aku baca, dan rasanya aku belum menemukan lagi cerita bagus yang aku mau baca.
          Atau sekedar genre bromance, aku suka. aku kurang suka romance hehe..
          
          Karena aku tidak menemukan cerita Harem yang menurutku bagus,(atau memang aku tidak Nemu).
          
          Disitulah imajinasiku mulai mengedar, pikiranku kemana mana, dan aku berpikir untuk membuat cerita, awalnya untuk main main saja, toh aku tidak berharap banyak yang membaca.
          Ternyata banyak juga yang baca, setiap membuat chapter selanjutnya, pikiranku benar benar liar, bahkan banyak scene yang memperlihatkan bahwa "MC" itu Harem.
          
          aku suka seseorang yang posesif, stalking? seseorang yang memiliki rasa ambis untuk memiliki seseorang. maka dari itu aku membuat cerita ini.
          Jangan kaget jika kapan saja, aku terpaksa mengakhiri cerita 'trapped in the family '
          
          Terima kasih sudah menemani perjalanan ini.

zephyrteez

 Hai kalian yang selalu setia membaca…
          Aku cuma mau bilang terima kasih, karena sudah meluangkan waktu buat cerita ini.
          Kalau kisah ini pernah bikin kamu tersenyum, sedih, atau ikut hanyut di dalamnya,
          aku akan sangat senang kalau kamu mau menekan VOTE.
          
          Bagi aku, setiap vote dari kalian itu seperti tanda kecil
          yang bilang, “aku ada di sini, aku membaca.”
          Itu yang bikin aku terus semangat menulis,
          dan merasa nggak sendirian di perjalanan ini. ✨

zephyrteez

Aku tahu ceritaku mungkin nggak cocok buat semua orang.
          Tapi dari awal, aku memang nggak menulis untuk semua orang.
          
          Aku bikin cerita ini sendiri. Dengan alur yang aku mau.
          Dengan cara bercerita yang terasa paling jujur buatku.
          Kadang aneh, kadang pelan, kadang terlalu dalam—tapi itu versiku.
          Aku nggak nyari sempurna, aku cuma pengen jujur.
          
          Dan aku nggak nyangka... ada yang baca. Ada yang bertahan.
          Terima kasih. Beneran.
          Karena meski aku nulis dengan cara sendiri,
          ternyata tetap ada yang memilih untuk tinggal.
          
          Aku akan terus nulis.
          Bukan buat nyesuaiin ekspektasi, tapi karena memang ada yang ingin aku sampaikan.
          Dan kalau kamu masih di sini,
          itu artinya kita berjalan bareng—meski dari dua arah yang berbeda.
          
          Terima kasih udah jadi bagian dari perjalanan ini.
          Terima kasih udah baca. Udah tinggal. Udah ngerti.