satu persatu orang terus meninggalkan keramaian. dan gue, di sini, berpikir mereka jahat. mereka hanya memilih untuk melepas apa yang menurut mereka sudah cukup. pada akhirnya, akan ada saatnya dimana gue, bakal memutuskan untuk pergi. meninggalkan semua yang ada dari tempat ini. itu bukan hal menakutkan. gue hanya perlu melewatinya. "sim salabim," dan keajaiban bakal terus menemani gue untuk menemukan kesenangan di tempat lain. hanya sementara. tapi engga apa-apa. memang begitu seharusnya.