Setelah berjalan bermeter-meter dari gerbang desa, kini ia berdiri di depan rumah sederhana yang tidak besar dan tidak kecil. Dinding rumah ini terbuat dari kayu seperti dinding-dinding rumah kebanyakan orang, kemudian warna dinding dicat dengan serba putih sesuai kesukaan seseorang yang sedang berada di dalam rumah ini. Shikamaru berdecak kesal saat melihat ke atas ada atap yang siap jatuh, mungkin setelah perang ia akan segera membenahi atap itu sebelum pemilik rumah ini mengoceh tidak jelas tentangnya.Rumah sederhana ini berada di pinggiran desa Konoha, wilayah yang jarang dijamah orang lain selain klan Nara sendiri. Berada di tengah-tengah hutan yang dihuni ribuan rusa milik keluarga Nara, membuat rumah ini menjadi sedikit mencolok saat malam. Saat hutan di malam hari menggelap, maka hanya rumah ini yang memiliki penyinaran, dan beberapa hewan di sini akan datang untuk berkunjung. Seperti hari ini, beberapa rusa peliharaan keluarga Nara berkerumun mengelilingi rumah, membuat Shikamaru secara tidak sadar tersenyum melihat kawanan hewan yang ikut menjaga calon istrinya yang ada di dalam.
Tidak akan ada yang berani masuk ke wilayah hutan ini, karena hewan-hewan buas dan rusa di sini akan selalu berusaha mengusir siapapun yang bukan klan Nara yang berani masuk ke hutan ini. Untuk kebaikan itu, Shikamaru mengelus puncak kepala dua rusa yang berada di dekatnya, lenguhan kedua rusa itu pertanda kalau mereka sedang keenakan. Setelah usai dengan urusan mengelus dua rusa, kini giliran ia mengelus pintu dengan tidak elit, bisa dibilang ia sedang mengetik pintu.
Tidak ada sahutan. Shikamaru berdecak. Segera ia membuka pintu dengan paksa. Memasuki rumah yang isinya tertatap rapi, kembali nuansa serba putih terlihat. Saat suara lenguhan rusa terdengar, ia segera menutup pintu, hampir saja dirinya lupa tidak menutup pintu. Tinggal di sini seperti tinggal di kebun binatang.
"Ke mana dia?" matanya mencari keberadaan orang yang ia cintai, kakinya terus melangkah menelusuri setiap sudut rumah. Saat ini hanya tinggal kamar saja yang belum ia cek, dengan pelan-pelan ia buka pintu kamar, dan saat pintu terbuka ia disuguhi pemandangan menyejukkan mata.
Laki-laki berambut panjang dengan wajah cantik sedang tidur tengkurap dengan tubuh yang tertutup selimut sebatas dada, hanya saja sepertinya dia tidak memakai baju atasan. Saat Shikamaru berhasil masuk, seseorang itu membuka mata perlahan kemudian tersenyum indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
FALLIN' FLOWER || SHIKAMARU X NEJI ✓
Fanfiction//SHORT STORY \\TAMAT "Dia begitu indah seperti bunga yang berjatuhan saat musim gugur, dia bagai gugus bintang yang berkelana di langit malam, dan dia bagai bulatan kecil salju yang turun dari langit." -Nara Shikamaru. NB: Setel lagu Fallin' Flowe...