Gojou Satoru

Sebuah mimpi

"Kenapa?" Tanya Satoru kepadaku yang berhenti berjalan dan menatap langit malam. "Ada sesuatu?"
Aku menggeleng masih mempertahankan menatap langit malam yang disinari cahaya purnama dan gemerlap bintang.
"Bukankah ini aneh?" Tanyaku balik, berganti menatap Satoru yang sedang kebingungan.
"Aneh bagaimana? Jangan mengada-ada Ka."
Tangan hangatnya menggenggam tanganku. "Jangan memikirkan hal yang seharusnya tidak dipikirkan. Kamu bisa jadi gila, pikirkanlah yang menurutmu memang pantas dipikirkan setidaknya itu tidak membebani kinerja otakmu." Ujarnya, melepaskan genggaman tanganku dan berjalan lebih dulu. "Ayo lanjut jalan."
Ini memang aneh, aku merasa begitu takut di tempatku berdiri ini. Cahaya purnama yang menyinari tubuhnya membuatnya sedikit bercahaya, indah nan....
Tunggu dulu! Bercahaya? Ini tidak mungkin! Aku berlari kearahnya yang berjarak beberapa meter di depanku. Semakin lama pergerakanku semakin lambat, dan dia menghilang.
Hah?!
Aku terperanjat dalam bunga tidurku, menyeka peluh yang mengalir di pelipis, menghela napas sejenak.
"Itu benar mimpi kan?" Tanyaku, aku merasa seperti nyata dan laki-laki itu? Aku bahkan bisa merasakan kehangatan tangannya. Sinar purnama dan suaranya saat berbicara kepadaku.
Tapi namanya, hmmm namanya S...S...S..Sa...sa.. aku lupa siapa namanya. Yang jelas ini seperti sebuah kenyataan yang tertunda.

Usai mimpi aneh itu aku tidak bisa tidur lebih memilih duduk diatas kasur daripada berbaring sampai pagi. Orang itu? Tidak-tidak ini masih pagi dan aku harus bergegas ke sekolah tidak ada waktu untuk memikirkan mimpi.

Namaku Kashika murid kelas 11 SMA, tidak ada yang istimewa dari diriku aku hanya siswi biasa. Tumbuh seperti remaja lainnya, menyukai hal-hal baru, memiliki hobi yang pada umumnya dimiliki remaja lainnya.
Kehidupanku sangat normal sekali bukan? Hanya saja beberapa hari ini ada sesuatu yang menggangguku, ya bukan hanya sesuatu melainkan seseorang. Disetiap malam aku bermimpi tentangnya, memanggil namanya, berjalan bersamanya, dan sangat familiar dengan dirinya. Tapi siapa? Setiap aku membuka mata dan mencoba mengingat aku tidak tahu namanya. Suara dan tingkah lakunya yang masih kuingat.
Bahkan beberapa kali aku mendengar suaranya saat di sekolah, menutup telinga sampai-sampai dikira gila. Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Ah, suatu saat nanti aku akan mengerti karena aku adalah tokoh utama. Keistimewaan pasti akan terjadi.

'Jangan memikirkan hal-hal yang seharusnya tidak dipikirkan.'
Suara yang sama seperti didalam mimpiku. Mungkin saja otak ku memang tidak waras.
Eh, sudah jam 07.28 aku harus bergegas ke sekolah.

***