A2

120 14 0
                                    

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading


"Mau kemana lo?" Tanya Yena ke Chaewon yang tiba-tiba beranjak dari duduknya sembari membawa almamaternya yang basah.

Chaewon menatap almamaternya sejenak sebelum menjawab pertanyaan Yena. "Kamar mandi" ucap Chaewon setelah itu melangkahkan kakinya meninggalkan kantin.

"Gue minum ye.." Hyewon berucap dengan mulut yang masih dipenuhi nasi.

"Terserah, paling-paling Chaewon gak balik lagi ke sini." Jawab yujin. Hyewon dengan senang hati meminum coca-cola milik Chaewon yang baru Chaewon minum dua teguk.

"Jin, lo gak ada niatan cari pacar gitu?" Jangan salah meski mereka ber-empat dikenal dengan cowok bersifat dingin tapi nyatanya masih suka gibah cewek-cewek kelas lain.

Tapi ya cuma yena, hyewon sama yujin, Chaewon mana mau diajak gibah cewek. Hidup Chaewon itu isinya buku semua. "Gak dulu gue, capek pacaran mulu"

"Jin ada cewek cakep noh!" Ucap Yena sembari menunjuk ibu kantin yang sedang melayani siswa lain.

Yujin langsung noleh waktu denger 'cewek cakep' dari mulut bebek punya Yena.

"Sialan." Oke Yujin bohong soal omongannya yang bilang kalo dia capek pacaran.

/dasar

~●~

Brak

"Udah gue bilangin kan, jangan pernah ngelawan omongan gue!" Bentak Nancy ke Minju. Di kamar mandi, tepatnya disalah satu bilik kamar mandi peremuan, Nancy dan teman-temannya akan membuat perhitungan dengan Minju.

"Lo harus dapet pelajaran dari gue!"

"Air!" Minta Nancy ke salah satu temannya, Isa. Dengan cekatan Isa mengambil seember air yang berada didekatnya.

"Nih"

Nancy menerima ember itu lalu memandang remeh ke arah Minju yang terduduk di lantai kamar mandi.

"Saatnya mandi Kim Minju.." ucap Nancy yang mulai menyiramkan air dari atas kepala Minju. Minju terdiam merasakan dingin air yang sudah menyentuh kulitnya.

"Bentar" cegah salah satu teman Nancy, Lia. Nancy memberhentikan siramannya terhadap Minju dan menatap Lia bingung. "Kenapa?"

"Kurang kasar lo"
"Sini gue contohin yang bener!" Lia merebut embar yang dibawa Nancy lalu berjalan ke depan Minju.

Mereka tak ada rasa kasihan sama sekali ketika melihat Minju yang mulai kedinginan. "M-maaf." Ucap Minju pelan.

"Permintaan ditolak" jawab Lia setalah itu mundur beberapa langkah dan

Byur!

Lia menyiram Minju dengan tenaga besar, membuat badan Minju yang tadi merasa kedingan sekarang bertambah dengan rasa sakit.

(after) RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang