"AYO YANG SEMANGAT DONG KANG RENDY GOYANGNYA! HOBAAAH!"
Teriak seorang Ibu – Ibu bertubuh tambun menyemangati Rendy yang tengah menggoyangkan pinggul di depan, sontak Ibu – Ibu lain ikut menyoraki dan tertawa heboh. Rendy makin kenceng goyangnya, sampai buat Hoshi agak kewalahan buat nyusul.
"KANG HOSHI JANGAN MAU KALAAAH!" teriak Bu RT ikut memberi semangat.
Rasanya seperti mati lampu ya sayaang~ mati lampu~
Di belakang, anak – anak bertigabelas tertawa kencang melihat Rendy dan Hoshi yang dipaksa goyang ke sana sini. Sementara mereka hanya bergerak seadanya di barisan paling belakang.
Terutama Joy dan Yerin yang tertawa puas.
"Gila. Emang gak salah kita milih mereka dua kali," ujar Joy di samping Yerin yang langsung mengangguk setuju.
"Yang kemaren Dirga sama Rama sepi ah gak seru. Minggu depan suruh mereka lagi aja," saran Yeirn. Joy menganggukan kepalanya tanda tak masalah.
"Kena karma tau rasa loh," sahut Dania.
"Heh?" kaget Joy dan Yerin.
"Tahu gue, paham. Kerjaan kalian kan ngakalin mereka mulu yang keluar di undian?" tanya Dania. Joy dan Yeirn mengulum bibir.
"Jangan bocor ya Dan," bisik Yerin. Dania mengangguk setuju.
"Selama bukan gue sih, gak masalah," kedua bahu Dania terangkat ringan.
"Lo gak salah poco – poco pake sarung?" lirik Dirga pada Reno yang hanya menggerak – gerakan tangannya sedikit.
"Gue udah olahraga tadi subuh. Males ganti baju abis mandi," ujar Reno.
"Melorot tau rasa lo Kak Ren," sahut Arin yang berdiri paling mungil di antara kedua lelaki itu. Tak terlihat oleh jarak pandang Dirga maupun Reno.
Dirga kaget sendiri tahu – tahu pas nunduk udah ada Arin di sana. "Sejak kapan lo di situ?"
"Dari tadi tahu."
"Pendek sih lo," ketus Dirga.
"Dih, kalian berdua aja yang tingginya gak ramah buat rata – rata tinggi orang Indonesia," balas Arin tak mau kalah.
"Kak Reno rajin banget olahraga, kapan – kapan ajakin Kak Dirga noh dibanding rebahan mulu tiap subuh," ujar Arin melirik Reno yang hanya tersenyum.
"Gak bisa Rin. Pernah gue ajakin, dia malah ketiduran di bawah pohon."
"Kebiasaan begadang sih! Jangan maen hp mulu makanya," omel Arin pada Dirga.
"Namanya juga ada kerjaan," sahut Dirga pelan dengan wajah suntuk diomelin begitu.
15 menit kemudian, senam poco – poco selesai terlaksana. Rendy dan Hoshi nyaris kehilangan nafas, mereka langsung terjerembab di atas tanah merah lapangan begitu saja.
"Ibu – Ibu sini sadis bener gila," keluh Hoshi.
"Ayo, kumpul dulu di sini!" teriak Juan memberi tanda dengan menepuk tangan beberapa kali.
Mau tak mau Hoshi dan Rendy bangun ditarik Kalla dan Lino.
Setelah bertigabelas kumpul dan melingkar, Joy memberi tanda silang agar mereka jauh – jauhan saja.
"Jauh – jauh aja kumpulnya, masih pada bau keringet sama jigong ah!" Joy menutup lubang hidungnya. Serempak mencium tubuh mereka masing – masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
BERTIGABELAS | 47 Days With Them✔ [OPEN PO check IG allyoori]
General Fiction[B E R T I G A B E L A S] ▪︎selesai▪︎ • College but not about collegelife in campus • Semi-baku • Lokal AU 13 orang terpilih dari dua perguruan tinggi berbeda, untuk hidup bersama selama 47 hari kedepan dalam sebuah rumah yang terletak di dusun terp...