Di hari ke-34, pagi di Adipati sudah lama tak setenang ini. Setiap orang tampak lebih bisa mengendalikan diri, pun termasuk Kalla yang kini sudah seperti biasa duduk untuk sarapan bersama tanpa perlu diseret yang lain lagi.
Membuat beberapa orang berpandangan bertanya apa Kalla benar – benar sudah baik – baik saja.
"Kalla udah baikan?" tanya Dania berbisik pada Joy.
"Belum, tapi kayaknya dia udah lebih bisa ngontrol diri," jawab Joy berbisik.
Dania mengangguk mengerti.
Beres sarapan, beritgabelas mulai melakukan tugas mereka yang masih belum selesai. Sementara Tim Sampah dan Perdagangan sudah rampung programnya, mereka memutuskan untuk membantu Tim Pengendalian Air.
Anak lelaki sudah siap akan menjadi kuli hari ini untuk membantu pembangunan tanggul. Sementara anak perempuan bertugas menyiapkan bekal serta makan siang untuk mereka. Tak lupa mengerjakan pekerjaan lain, selain jadi kuli tentunya.
"Gue mau ngecheck TPA dulu, kalian duluan aja ke sawahnya," ujar Joy sembari memakai sepatunya.
"Mau meriksa TPA? Gue ikut dong, pengen liat beresnya."
Wendy menawarkan diri maju.
Joy mengangguk tak keberatan, "ayo Kak. Yang lain duluan aja ya. Ntar gue sama Kak Wendy nyusul, byeee! Jangan pada kangen!" pamit Joy melambaikan tangan dan melakukan kiss bye.
Rendy menggelengkan kepalanya melihat itu. Lalu menengok pada Kalla yang tengah memeriksa sepatu botnya.
"Lo udah baikan?"
Kalla menoleh, "emang gue kenapa?"
Hoshi yang mendengar itu menyahut, "soal kemaren itu. Lo gapapa?"
Kalla tersenyum menenangkan, "gue udah baikan kok."
"Meski gak sepenuhnya udah baik dan bisa biasa aja. Tapi gue gak bisa berlarut – larut sedih di tengah kerjaan kita yang numpuk ini."
"Gue yakin, dia juga gak bakal seneng kalo liat lo sedih terus. Jadi lo juga harus berusaha untuk kuat dan tabah. Demi dia juga," tutur Reno yang disetujui yang lain.
Lino yang ada di dekat sana merangkul Kalla. "Kalo ada apa – apa, bilang aja. Jangan lo pendem sendiri."
Kalla mengangguk menatap Lino merasa berterima kasih.
"Iya, thanks."
Juan tersenyum melihatnya. Dirga menepuk bahu Kalla menguatkan, sementara Rama hanya berujar pelan pada Kalla, "semangat."
Membuat Kalla mengangguk dan mencoba tersenyum lebih ikhlas.
"Yaudah, ayo! Pada siap jadi kuli lagi hari ini?" tanya Kalla menatap anak lelaki yang sudah siap dengan sepatu bot masing – masing yang dadakan mereka beli kemarin.
"SIAPPP!!" teriak yang lain semangat, kecuali Dirga dan Rama yang hanya diam dengan wajah datar mereka seperti biasa.
"Kak Rama, yang semangat dong!" tutur Arin, membuat Rama akhirnya mau mengepalkan tangan dan mengangkatnya seperti apa yang dilakukan Hoshi.
"Awas yaa, jangan sampai ada kejadian kaya Hoshi kemaren lagi. Kalo ada apa – apa, bilang dulu, jangan berpencar," pesan Juan yang diingat anggota timnya.
.....
KAMU SEDANG MEMBACA
BERTIGABELAS | 47 Days With Them✔ [OPEN PO check IG allyoori]
Ficção Geral[B E R T I G A B E L A S] ▪︎selesai▪︎ • College but not about collegelife in campus • Semi-baku • Lokal AU 13 orang terpilih dari dua perguruan tinggi berbeda, untuk hidup bersama selama 47 hari kedepan dalam sebuah rumah yang terletak di dusun terp...