cerita yang belum sempat dinamai.

8 0 0
                                    


Lelaki muda itu hidup berdua dengan ayahnya yang seorang peternak domba. Sehari-harinya ia hanya membantu ayahnya menggembala atau sesekali dia membantu salah satu tetangganya yang berjualan kue. Tetangganya itu bernama Hendery, lelaki muda yang seumuran dengannya.

Lelaki muda itu sendiri sering dipanggil dengan sebutan Mark. Itu nama pemberian dari kakeknya yang kini sudah hidup bahagia di dunia yang lain.

Mark dan Hendery terkadang bercerita banyak hal, tentang impian mereka yang ingin melihat dunia lain yang sering dibicarakan orang-orang atau mereka juga ingin pergi mengembara jauh untuk mencari pembuktian dari cerita orang-orang yang datang dari pengembaraannya itu.

Hendery juga pernah bercerita tentang kehidupan makhluk aneh yang tidak seperti bangsa mereka. Katanya makhluk itu muncul di waktu tertentu. Hal itu tentu saja membuat keduanya penasaran tapi ketika waktu tertentu itu ditunggu-tunggu, hal itu tidak pernah terjadi.

Jadi, mereka tidak pernah membahas lagi tentang waktu tertentu dan makhluk aneh yang tidak seperti bangsa mereka.

***

Musim panas telah tiba, Mark akhir-akhir sering kali mengalami perasaan yang aneh, dia seperti merasa was-was karena alasan yang dia pun tidak tahu. Dia juga jarang bertemu dengan Hendery yang rupanya makin hari toko kue miliknya semakin ramai pengunjung.

Mark mencoba menghirup udara sebanyak-banyaknya. Tapi, rasa was-was dan sesak itu masih ada. Dia mulai memejamkan matanya, tapi ada yang aneh ketika dia menutup matanya seolah-olah ada dimensi lain yang ingin menariknya dari keberadaannya saat ini.

Mark bertarung dengan segala sisa energinya agar tetap berada di dimensinya. Tapi sayang, rupanya energinya tidak cukup kuat untuk dia tidak terjebak ke dalam dimensi yang dia pun tidak mengetahui disebut apa dimensi ini.

ƙҽƚιƙαɾυԋɱυƚҽɾιƙαƚƙαυƚιԃαƙαƙαɳρҽɾɳαԋԃαραƚƙҽɱႦαʅιʅαɠι

***

Ketidaian Mark membuat ayahnya mencari-cari, pun Hendery yang merasa semua ini tidak benar. Ayah Mark dan Hendery akhirnya memutuskan untuk meminta bantuan pada Tetuah. Pada malam itu, mereka berdua berkunjung ke rumah Tetuah dengan bekal serbuk pinus yang mereka serpih.

Ketika panggilan ketiga kali yang diucapkan Hendery untuk memanggil Tetuah, akhirnya sosok laki-laki dengan kulit keriput dan punggung membungkuk keluar dari gubuknya. Laki-laki itu yang sering kali disebut Sang Tetuah.

Sang Tetuah mempersilahkan mereka duduk di alas tikar dan memintanya meminum air dengan tujuh tetesan sari bunga untuk penyangkalan kekuatan hitam yang kapan saja dapat menempel pada tubuh mereka.

“Ada perlu apa kalian kemari?” Suara renta itu bertanya.

“Aku ingin mengetahui keberadaan anakku Mark.”

“Tunggu sebentar, aku harus memanggil “Hal-hal yang kau butuhkan” untuk membantu kita. Kalian berdua cukup diam.”

Lalu, Sang Tetuah sibuk dengan ritualnya: membaca mantra, memanggil “Hal-hal yang kau butuhkan”, dan sesekali terlihat sedang mengepalkan tangannya untuk mempertahankan energi-energinya.

Kepalan tangan Sang Tetuah semakin kuat dan membentuk kabut. Sang Tetuah meminta Ayah Mark dan Hendery untuk memperhatikan hal-hal yang ada pada kabut itu.

Kabut itu membentuk akar-akar serupa akar pinus dan memperlihatkan kehidupan makhluk aneh yang muncul di waktu tertentu.

Hendery terkejut karena untuk pertama kalinya dia melihat makhluk aneh itu.

Di lain sisi, Sang Tetuah tetap berusaha menahan energinya, dia berhimpunan dengan energi-energi dari “Hal-hal yang kau butuhkan.”

“Pada kekuasan alam semesta aku meminta untuk kembalikan anak lelaki itu pada kehidupan yang sebenarnya.”

Sang Tetuah mulai berucap doa-doa. Akan tetapi energinya mulai melemah, dia terbanting dan bercak darah keluar dari mulutnya. Ayah Mark dan Hendery segera saja menghampiri tubuh ringkih itu, tapi ajaibnya tubuh ringkih Sang Tetuah dengan sekejap menjadi serpihan-serpihan abu.

Untuk jiwa Mark, dia tidak akan pernah kembali lagi. Makhluk-makhluk aneh yang datang pada waktu tertentu telah mengawinkannya dengan kehidupannya.

***

Ayah Mark tidak pernah tahu, kelahiran Mark berasal dari sesuatu yang magis dan rahasia. Sesuatu yang magis dan rahasia itu pada akhirnya meminta Mark untuk kembali pada semestinya.

Mark dan makhluk aneh yang datang pada waktu tertentu dari awal merupakan satu kesatuan.

***

Makhluk aneh yang datang pada waktu tertentu divisualisasikan seperti hantu-hantu yang merambat-rambat dan hidup di hutan. Hantu ini juga suka mengambil roh anak-anak kecil yang selalu bermain tepat pukul 12 siang. Dongeng ini menjadi buku terlaris di kalangan anak-anak. Dan menjadi pengantar tidur siang bagi anak-anak itu.

Dongeng ini adalah cerita yang tidak sempat dinamai.

cerita yang belum sempat dinamai. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang