𝟜

13.9K 2.5K 784
                                    

"[Name]! Lagi ada temen ya dirumah? Rame banget."

[Name] dibuat terperanjat oleh suara feminim yang betul-betul ia kenal. Ibunya, baru saja pulang dari pasar. Gawat jika melihat banyak laki-laki asing di dalam kamar. Pikiran siapapun bisa traveling dibuatnya. Tapi jika harus dinikahkan paksa dengan kelimanya, sepertinya ia tak akan menolak juga.

"Tunggu bentar gaes!! Eeeeh salah! Wait a minute.. eeee chotto matte! Yes gue bisa bahasa jepang!"

[Name] terbirit keluar dan menutup pintu kamar nya, berlari menghampiri ibunya yang sudah sangat dekat dari sana.

"Mama udah pulang?"

Sebenarnya ia agak tergugup, namun ia tahan sebisa mungkin agar tak terlihat mencurigakan. Jika ketahuan bisa-bisa namanya dicoret dari Kartu Keluarga.

"Tadi mama denger rame-rame, ada temen kamu ya?"

"Ah? I-itu ... a-aku lagi nonton anime ma!"

〰️〰️〰️

"Sukebe" -Tsukishima
("Otak mesum")

"Nandato?!!" -Kageyama
("Apa?!!")

"Nani atta no? Oho.. pantsu" -Kuroo
("Ada apa? Oho.. pakaian dalam")

"Kimoi." -Kenma
("Menjijikan.")

"Demo, kanojo wa meccha kawaii ne." -Bokuto
("Tapi, dia manis banget ya.")

"Daro~" -Kuroo
("Benarkan~")

"Kuroo, Ima no yamenai" -Kenma
("Kuroo, Hentikan.")

〰️〰️〰️

Duh, kenapa gacor banget sih mereka?

Ada suara percakapan dari kamar [Name] yang kini mencapai pendengaran ibunya. [Name] dibuat sedikit ciut kali ini. Namun akal nya berkata meminta nya tetap tenang.

"Tuh denger kan ma? Bahasa jepang. Hehe". Jawab nya dengan sedikit keringat dingin.

"Oh.. yaudah."

Beruntung ibunya sudah tahu dengan kebiasaan anak gadis nya. Mendengar bahasa Samurai dari kamar nya adalah hal yang lumrah. Tapi tidak jika genre anime yang ia putar ber-backsound mencurigakan. Seperti suara teriakan pada scene pembunuhan contohnya.

"Bantuin mama masak dulu yuk."

"Yah.. nanti dulu ma nanggung."

"Yaudah gausah makan malem kamu berarti."

"Ih kok mama gitu dah. Yaudah iya ..."

Sedikit ragu namun gadis itu tetap menuruti perkataan ibunya. Mengekor pada nya menuju dapur, ia menggerutu dalam hati.

Mereka berlima gapapa kan ya ditinggal?

°
°
°

Selang 15 menit-

"Ma, udah belum aku balik kamar ya."

"Itu tu bawang iris dulu, sekalian potongin labu siem nya."

20 menit-

"Ma, udah kan ya? Ni udah ku iris, tempe nya dah mateng"

"Itu sayur aduk dulu, buru-buru banget sih kamu kebiasaan kalo bantuin orang tua."

25 menit-

"Ma udah mateng semua, tu sambel dah aku ulek juga. Dah ya ma"

"Yaudah sana sana, mama juga kebelet. Perawan rebahan mulu sih kerjanya."

Menohok ma ...

30 menit berlalu, [Name] kembali ke kamar nya. Membawa 5 gelas kosong dan seteko sirup jeruk dingin, ia berjingkat-jingkat agar tak diketahui ibunya. Pikirnya, mungkin mereka butuh sedikit penyegaran. Dan sedikit ... sogokan, agar mereka berhenti berpikir bahwa [Name] seorang penguntit.

Namun saat ia membuka pintu kamarnya ...

"Wh-what the heck you guys doin'?!"
("Ka-kalian ngapain?!")

"Pfft.."

Tsukishima terkekeh kecil melihat senpai* nya, Kuroo & Bokuto yang menggenggam sepasang pakaian dalam bak tertangkap basah oleh empunya. Lantas mereka pun dengan kilat nya melempar benda itu sembarang lalu berpura-pura seakan tak terjadi apa-apa.

Sebenarnya, [Name] bukan lah gadis pemalas yang sampai membiarkan pakaian nya berserakan. Justru ia sudah menahan rasa gatal ingin merapihkan kamar nya yang bak kapal pecah sedari tadi. Hanya saja keadaan yang membuatnya harus mengoceh menjelaskan pada kelima tamu tak diundang nya.

Bukan karena ataxophobia*, ia hanya tak suka kamar nya terasa tak nyaman untuk bersantai sambil maraton anime nantinya.

Gue lupa kalo mereka juga cowo normal, mana ada 5. Dikamar gue lagi. Kok jadi gue yang horror ya sekarang?

"Fyuh ... tenang [Name], tenang ... mereka bukan tipe cowo yang macem-macem kok. Kali ..." [Name] berkata pelan di ambang pintu. Menghela nafas panjang dan membuangnya.

"So ... now you have to explain me, how could you suddenly get in my room? I mean from that black hole."
("Jadi ... sekarang jelaskan padaku, bagaimana bisa kalian tiba-tiba masuk ke kamar ku? Maksud ku dari lubang hitam itu.")

Gadis itu berkacak pinggang menatap Kuroo setelah menyodorkan minuman yang tadi ia buat pada kelima laki-laki di depan nya.

"Doku ka?" -Tsukishima
("Racun kah?")

"Itadakimasu!!" -Bokuto

Buset, gercep bener burhan.

"Choi matte!" -Kenma
("Hey tunggu!")

"Orenji." -Kageyama
("Jeruk.")

"Daijoubu kana?" -Kenma
("Tak apa kah?")

"Pfft.. bahahahaha"

Kelimanya kini menatap heran pada [Name] yang tiba-tiba tergelak. Tak mau membuat mereka bertanya-tanya dan mencurigai nya, [Name] berucap menatap Bokuto dengan wajah yang menunjukan ia tengah sangat gemas.

"Hahah gemes ih Bokuto. Hmm sorry I mean Bokuto-san. Apa ya bahasa jepang nya lucu? Ka-kawaii. Bokuto-san kawaii~~ tak karungin koe mas"

Blushh

Kesekian kalinya [Name] membuat salah satu dari mereka merona. Wajahnya yang innocent, mulut Indonesianya yang tanpa rem terlebih si burung hantu yang terkenal moodswing. Kini membuat rona merah muncul sampai memenuhi telinga Bokuto.

"He looks so thirsty, see? Ahahah"
("Dia kelihatan haus sekali, lihat?")
Ucap [Name] pada Kuroo.

Ya, setengah dari mereka sudah dibuat jatuh hati padanya hari ini.

🏐🏐🏐

*senpai : senior/kakak kelas.
*ataxophobia : phobia dengan segala sesuatu yang berantakan.

ISEKAI Portal || Haikyuu X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang