"Daddy,apakah kau akan pergi sekarang juga??Bukankah pertemuan itu diundur hingga Minggu depan?"
"Sorry baby,but Daddy tetap harus berangkat hari ini meskipun pertemuan itu diundur.Apakah kau keberatan?"
"T-tidak apa-apa,aku mengerti Dad. Maaf menganggumu".
Schneider sebenarnya tidak tega untuk meninggalkan Tsubasa sendiri namun di luar sana seseorang hendak akan mengubrak-abrik segala rencananya dan hal itu tidak dapat dibiarkan begitu saja.Hanya pelukan lah yang bisa diberikan oleh Karl Heinz Schneider pada putranya itu.
Sang pengawalnya hanya bisa menahan mati-matian agar tidak luluh saat itu juga dan memeluk Tuan Mudanya itu atau dirinya akan di tembak menggunakan AWM oleh Atasannya.//
"Bagaimana jika aku belajar untuk menjadi sniper?Daripada tidak melakukan apapun". guman Tsubasa yang tiba-tiba memikirkan untuk menjadi sniper handal agar kalau besok dirinya menjadi Ketua MAFIA,menggantikan Daddy-nya itu dirinya tidak perlu lagi mengejar pelajarannya.
"Tsubasa-sama,anda mau kemana?"
"Aku ingin ke markas,ada hal yang harus ku urus.Tolong jaga rumah ya?" pinta Tsubasa pada sang pelayan setianya.
Tsubasa dengan menggunakan sepatu rodanya melewati trotoar yang sangat ramai akan pejalan kaki dan di perjalanannya dirinya hampir ditabrak oleh kumpulan para pria-pria hidung belang jika saja Tsubasa tidak meluncur melewati bawah mereka(atau apapun lah itu).
Dan sesampainya di Markas para penjaga terkejut melihat Tuan Muda mereka datang tanpa pengawalan apapun dan mereka berharap semoga saja atasan mereka tidak mendengar hal ini atau kepala mereka akan menjadi pajangan di taman Markas ini.Sudah cukup kejadian dimana mereka lalai untuk tidak menjemput Tsubasa di saat usianya masih 8 tahun dan Schneider sangat murka kala mendengar itu.
"T-Tsubasa-sama, k-kenapa a-anda tidak menghubu-ngi k-kami sebelum-nya...??" tanya penjaga itu gemetaran.
"Jangan khawatir,aku tidak akan memberitahukan pada Daddy akan hal ini tapi tolong jangan pernah beritahu padanya kalau aku datang ke Markas tanpa seizinnya oke?Mudah bukan?" jawab Tsubasa sambil melangkah santai masuk ke Markas tanpa dengan bersalahnya dan mengabaikan sang penjaga tadi yang kini arwahnya sudah menghilang.
.....................................
"?!KAU SIAPA?!"
"Hahhhh?Harusnya aku yang bertanya kau siapa...!!!"
"Aku adalah.....-/'Tunggu, mungkin saja ini musuh Daddy yang menyamar'."Ekhm,aku Tsubasa Ozora,seorang pelayan khusus bagi Karl Heinz Schneider-sama." ucap Tsubasa memalsukan identitasnya.
"Oh,pelayan toh,Hm.Ku pikir kau selingkuhannya".saut pria itu yang membuat Tsubasa ingin sekali menggilingnya.
"Lalu?Kau siapa?"
"Kojiro Hyuga,Bos dari Hyuga Corp yang bekerja sama dengan Tuanmu".
Tsubasa hanya ber-ngeh kala mendengar jawaban dari orang itu.Usianya mungkin setara dengannya tetapi kenapa dia bisa menjabat sebagai BOS besar yang sangat berpengaruh dalam bisnis penjualan senjata gelap milik Daddy-nya?! Kepala Tsubasa tiba-tiba terasa sakit setelah memikirkan hal itu,membuat pemuda di depannya refleks memeluk dirinya agar tidak jatuh.
"O-OI?!Kau kenapa?!"
"Ukh,tid-ak a-pa-apa,A-ku memang terbiasa begini jika lelah...Huftttt..."saut Tsubasa berusaha untuk mencoba berdiri sendiri namun Kojiro Hyuga masih tidak melepaskan pelukannya.
"Entah kenapa saat aku berada di dekatmu dirinya merasa sangat damai...~" ucap Hyuga yang dirinya kini terlalu jujur di hadapan orang lain.
"Um,kau kesepian?" tanya Tsubasa penasaran.
Hyuga terdiam sejenak,lalu ia menghela nafasnya dan menceritakan kisah masa lalunya yang amat gelap juga pahit berkaitan dengan organisasi MAFIA milik Karl Heinz Schneider.Setelah mendengar cerita Hyuga,Tsubasa secara tidak sadar meneteskan air matanya.Mengingat bahwa cerita Hyuga dimana dirinya dan Genzo Wakabayashi dulu pernah berjanji untuk saling melindungi sebagai teman.
Hyuga pun sedikit menyadari akan sedikit tanda-tanda reinkarnasi Wakabayashi dalam diri Tsubasa.Akan tetapi tertutupi oleh sesuatu yang amat besar dan menyeramkan.Ia memperhatikan wajah Tsubasa sekali lagi dan sebuah bayangan menakutkan membuatnya berhenti untuk memikirkan hal itu.
"Hei Tsubasa".Hyuga seperti hendak menyampaikan sesuatu akan tetapi tertahan oleh hati nuraninya.
"Hm? Ada apa,Hyuga-kun?" tanya Tsubasa yang kini sedang menge-check map-map laporan di meja kerja Daddy-nya.
"Anoooo,apakah kita bisa menjadi rival?"
"Hah?Rival?Bukankah akan lebih baik kita berteman saja?Aku tidak ingin ada persaingan".Tolak Tsubasa halus namun dirinya mendapatkan sebuah jitakan.
"Bodoh!Bukan itu yang kumaksud....Kau tau...tentang cerita persahabatan MAFIA DAN YAKUZA 1.000 tahun yang lalu???".Bantah Hyuga yang puas menjitak dahi Tsubasa.
"Ohhhh,aku paham sekarang. YOSH!Kalau begitu,ayo Hyuga-kun! KITA MULAI PETUALANGANNYA!!!!"
"JANGAN DITARIK TANGANKU BODOH!!!!OI! TSUBASA!!!!!"
"Ahahahaha....~Maaf".'Jadi ini rasanya memiliki rival sekaligus sahabat? Benar-benar membuatku sangat bersemangat untuk tetap hidup di Dunia Busuk ini'. batin Tsubasa sambil tersenyum,bersyukur karena Kami-sama masih mencintai dirinya.
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA
Fantasy"Mereka harus menebusnya karena tlah menghilangkan nyawa orang yang kita sayangi,baby". "Kau benar Daddy,ayo mari kita bersenang-senang".