01

13 1 0
                                    

Suatu pagi di sekolahku

"Woy...pagi-pagi dah datang aja" ujar temanku bernama Febi

"Gue kan rajin Feb masa lo gatau"

"Iya...iya... eh lo tau gak sih hari ini bakalan ada bimbingan gitu, katanya bakalan ngarahin kita setelah lulus mau jadi apa, tapi gue bingung deh gue aja gatau kehebatan gue di bidang apaan, lo ada pendapat gak sih sebenarnya gue cocok di mana?"

"Hmm.. menurut gue sih lo kan hebat di makan ni, jadi gimana kalau lo bikin channel tentang mukbang"

"Ahh lo mah gue kan kalau makan gada cantik-cantiknya yang ada malah gapada mau liat"

"Iya juga sihh" ujarku sembari memikirkannya

"Ehhh ngomong-ngomong nih emang lo udah tau mau jadi apa?"

"Udah dong" jawabku singkat

"Emang apaan?"

"Liat aja nanti" ujarku dengan nada jail

"Ihhh lo mah gitu" balas Febi kesal.

KRINGGGGG

Bel sekolah berbunyi tanda jam pelajaran telah dimulai, perlahan terdengar suara langkah kaki dari luar pertanda ibu guru kami sedang menuju ke kelas.

"Selamat pagi anak-anak, apa kabar semuanya?"

"Selamat pagi bu, kami semua baik" jawab kami kompak.

"Okai hari ini ibu akan membimbing kalian untuk menggapai mimpi yang kalian inginkan, disini ada yang ingin kuliah?" tanya guruku.

Hampir semua orang mengangkat tangannya

"Okai banyak sekali ya, coba yang mau langsung kerja juga angkat tangannya ya"

Perlahan mereka yang ingin langsung bekerja mengangkat tangannya

"Okai ibu akan menanyakan satu-satu kepada kalian apa sih cita-cita kalian dimulai dari yang paling depan ya"

Mereka semua menyebutkan cita-cita mereka, karena aku duduk dibangku yang paling belakang jadi aku bisa bersantai sejenak sembari mendengarkan cita-cita temanku satu persatu, aku hanya tersenyum mendengarkan mereka sambil berpikir kenapa cita-cita mereka tidak ada yang sama denganku, apakah hanya aku satu-satunya kpopers di sini? ah.. entahlah.

Menit demi menit telah berlalu akhirnya kini giliranku untuk mengatakan apa mimpiku

"Okai sekarang giliran Kiran, apa cita-cita kamu Kiran?"

Aku bangun dari tempat dudukku dan mengatakan "Aku ingin menjadi idol bu"

Sontak jawabanku membuat seisi kelas terheran bahkan ada yang tertawa.

Dengan suara berbisik febi mengatakan,
"Kiran...lo aneh-aneh ajasi, heh jadi idol itu gak gampang, emang ada yang mau nerima lo?"

"tenang aja kan gue dah punya modal, gue bisa main alat musik, bisa dance apalagi nyanyi" jawabku pelan.
"bagaimana bu menurut ibu? apa yang harus saya persiapkan untuk menggapai cita-cita saya" tanyaku.

"bangunn" celetuk salah satu temanku yang membuat seisi kelas tertawa.

Aku menatapnya penuh kesal

"okai..okai.. akan ibu jawab ya Kiran, menurut ibu tidak ada yang mustahil tapi ibu juga tidak terlalu tahu mengenai idol, jadi yang bisa ibu sarankan kamu harus banyak-banyak berlatih untuk menjadi idol dan yang pasti terus berdoa jangan menyerah"

"baik ibu terima kasih atas sarannya" jawabku dan kembali duduk di kursiku.

Tak terasa sembari mendapatkan bimbingan dari guru BK akhirnya bel istirahatpun berbunyi, aku dan Febi langsung menuju kantin untuk mendapatkan semangkok bakso yang sangat terkenal di sekolah kami.

GAPAI (Menjadi Seorang Idol) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang