AUTHOR's POV
25 Desember 1957
Pagi itu Mina terbangun sambil memegang bibirnya dan dirinya pun menghela napas. Entah sudah berapa hari semenjak pertemuan terakhirnya dengan Chaeyoung, sang remaja favoritnya. Masih jelas tergambar di dalam ingatannya ketika mereka saling bertatap di dalam sebuah gang pertokoan, masih jelas terasa di bibir Mina betapa kenyal pipi remaja itu. Chaeyoung memang bertubuh kurus dan ramping dengan bahu yang cukup lebar namun entah rahasia Tuhan yang mana lagi yang membuat pipi perempuan itu halus dan kenyal. Kadang Mina ingin menggigitnya.
Tersenyum Mina dibuat pikirannya sendiri, namun senyum itu tidak bertahan lama karena tidak lama kemudian ia teringat betapa kunjungannya ke Pasar beberapa hari terakhir ini percuma karena tidak pernah ia temukan batang hidung favoritnya, batang hidung Son Chaeyoung-nya.
"Mina!" Wanita yang dipanggil itu menurunkan tangannya dari bibirnya dan berdehem sebelum menjawab, "Ya?" Dua ketukan sebelum seorang laki-laki membuka pintu kamarnya, "Mina, selamat hari Natal!" Alis Mina bertaut selama dua detik sebelum memaksakan senyum tipis, sudah Natal lagi? Sesungguhnya Mina hanya ingin tidur, sebagaimana ia menghabiskan hari-hari Natal tanpa Chaeyoung-nya, tapi melihat Asti dan Abimana di gendongannya mau tidak mau membuatnya tersenyum tipis, "Mina, selamat hari Natal. Kami menyiapkan kue untukmu." Mina tahu ini semua ide suaminya, meski mereka berbeda agama, tidak pernah sekalipun Gubernur itu lupa akan hari-hari penting bagi Mina. Maka Mina menyibak selimutnya dan turun dari ranjangnya, "Terima kasih, tunggulah sebentar, aku akan segera keluar."
Langkah Mina berat menuju kamar mandi, setiap langkahnya menyadarkannya bahwa suasana musim hujan di Jakarta membuat kaki telanjangnya terkejut atas dinginnya ubin di rumahnya. Begitu Mina membuka pintu kamar mandinya, ia seperti memasuki lorong rindu, lagi ia memegang bibirnya yang mengecup pipi Son Chaeyoung, aku rindu Son Chaeyoung... Sedang apa dirinya? Apakah ia juga merindukanku?
--
Sementara itu berkilo-kilo meter dari kediaman Myoi, terbangunlah Son Chaeyoung dengan helaan napas yang sama beratnya, "Kak..." Dengan mata masih membentuk garis kantuk, Chaeyoung menengok dan mendapati adiknya membuka pintu kamarnya, "Ada apa, Jeonghoon?" Adik laki-lakinya itu menyelipkan tubuh kurusnya memasuki kamar kakak perempuannya, "Buku puisimu, kutemui di teras depan, hati-hatilah."
Seluruh saraf dalam tubuh Chaeyoung seolah diberi kejut hebat, ia segera melompat bangun, ia hendak mengambil buku itu dari tangan adiknya namun adiknya itu mengelak, "Siapa 'Nona', Kak?" Pertanyaan itu membuat Chaeyoung terdiam, "Bukan siapa-siapa, Jeonghoon."
"Mengapa kamu menulis 'Jantungku berdegup kencang setiap di dekatnya'?" Perempuan yang setinggi pundak adiknya itu menggeleng, "Jeonghoon, kembalikan buku saya." Sang adik menutup pintu lalu berjalan ke arah ranjang Chaeyoung dan duduk di tepinya, "Kak, aku tidak bodoh..."
Sepagi itu, dengan rindu yang masih bertalu, Chaeyoung dipaksa berpikir sambil diburu-buru, "Jeonghoon..." Suara Jeonghoon begitu pelan, takut bila ia menaikkan volume-nya, semua orang mampu mendengarnya, "Kak, apakah kakak suka perempuan...?" Wajah Chaeyoung memerah, percampuran antara bingung, marah karena privasinya dilanggar namun juga mengutuk dirinya yang ceroboh, "Kakak suka Nona...Mina...?"
Terpaut 1 tahun, Chaeyoung dan Jeonghoon termasuk cukup dekat, maka Chaeyoung memberanikan diri untuk sejujur-jujurnya dengan adiknya, "Jeonghoon..."
"Apakah Ayah tahu?"
Chaeyoung menggelengkan kepalanya, "Saya mohon jangan beritahu Ayah..." Mereka saling bertatap sebentar, Chaeyoung menahan napasnya kala Jeonghoon berpikir. Baru beberapa hari lalu Chaeyoung menerima amarah Ayahnya karena ia tertangkap dikecup pipinya oleh seorang wanita yang bukan keluarga, "Asal kakak jujur kepadaku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Nona Mina - Special Christmas Day Update
FantasyPerempuan keturunan Jepang yang telah melewati puluhan Natal tanpa Son Chaeyoung, cinta pertamanya, akan menjalani Natal pertamanya dengan status baru, 'Tunangannya Chaengie'. Mari sama-sama kita jalani kisah Nona Mina di hari Natal yang spesial ini...