XI MIPA 3Disinilah Kalana berada. Yey! Kalana udah kelas dua SMA.
Kelas udah ramai banget. Karena hari ini hari pertama masuk di kelas baru, tapi manusianya tetep sama. Kalana heran deh, kenapa kelas lain selalu menghardik kelas Ipa ya??
Contohnya, nih. 'Ipa bau obat' 'anak Ipa keturunan robot' 'serem' 'serius mulu'. Khususnya dari jurusan Ips.Padahal, menurut pandangam Kalana..
Kelas Ipa itu nggak semenyeramkan itu. Malah, kata-kata itu jatuhnya fitnah. Hehe.Soalnya, kelas Kalana itu nggak pernah tuuuh yang namanya serius. Malah selalu jadi langganan BK.
Dikelas ini Kalana selalu dibuat emosi sama 29 manusia aneh nan menyebalkan. Meski begituuu.. Kalana bersyukur banget. Karena kelas ini lah yang membuat Kalana ketemu sama Syana, Andri, Opang, Leli, Edo, Eja, Farhan, serta manusia aneh lainnya.●●●
Knop pintu kelas bunyi. Berarti ada yang bakal masuk, nih. Seisi kelas sontak noleh untuk ngeliat siapa yang dateng.
Hffftt.. yang masuk adalah bu Nia----guru kimia yang terkenal galaknya, daaaaan beliau juga wali kelas XI Mipa 3."Selamat pagi anak-anak." Sapa beliau.
"Pagi buuu.." seru seisi kelas dengan semangat. Harus semangat dong!
Euts, ko.. siapa itu? Kayak kenal??!! Laaah kok dia? Laah? Ngapain disini??
Bener aja, cowok nyebelin kemarin sore ada di dalam kelas Kalana. Masuk dengan lagaknya yang tengil. Membuat seisi kelas merasa terpesona. Kecuali anak anak cowok yang mungkin ngerasa tersaingi. Daaan Kalana. Kalana nggak terpesona sama sekali.
"Kenapa ngeliatnya begitu? Ganteng ya?" Celetuk bu Nia.
Kalana orang pertama yang mau muntah.
Seisi kelas jadi heboh. Dan entah setruman dari mana, si Farhan nyerocos.
"Gantengan juga saya, bu." Kenapa sih, kepercayaan dirinya si Farhan ini melampaui batas banget?! Semuanya nyorakin Farhan.
Bu Nia hanya terkekeh. Bingung ya bu kenapa ada murid kaya gitu?
"Baik, perhatikan.." ucap beliau yang membuat seisi kelas terdiam dan memperhatikan.
"Coba, perkenalkan diri." Timpalnya dengan menoleh ke arah cowok nyebelin itu.
"Nama saya, Al ajipraya."
Hening beberapa saat.
"Sudah?" Tanya bu Nia mastiin.
Si cowok bernama Al itu mengangguk yakin.
Perkenalan macam apa itu. Batin Kalana. Kesel aja bawaannya kalo ngeliat muka dia.
"Oke,," bu Nia memandang sekitar. Kemudian beralih menatap Andri dan Edo.
"Kalian, tolong ambilkan meja. Cari pak Oji."
Kalana liat, Andi dan Edo kayak ketakutan gitu. Abisnya, bu Nia nakutin sih! Ups, maaf bu.
"Ibu minta tolong udah kayak ngajak perang. Liat jidat mereka.. kayak yang ketemu setan aja." Celetuk Farhan.
Si Farhan ini nggak tau ya lagi ngomong ke siapa??
Bu Nia diam sebentar.
"Andri, Edo..kalian duduk."
"Farhan.." beliau menggantungkan ucapannya.