Gadis cantik bername tag 'Zea Sadiya' tengah berjalan seraya bersenandung kecil di sepanjang koridor sekolah.
Menyapa semua murid serta karyawan sekolah yang ia lewati dengan senyuman ramahnya.
Gadis itu memasuki ruang kelasnya yang sudah terisi oleh beberapa siswi rajin,entah Zea tengah kerasukan jin darimana hingga ia mau berangkat sekolah sepagi ini,ya walaupun zea tak pernah telat tapi ia tak pernah sepagi ini jika berangkat sekolah.
"Pagi gaes!!!"seru zea heboh membuat teman siswinya menggeleng pelan melihat tingkah zea yang seperti anak kecil.
"Yaelah,disapa bukannya dijawab malh geleng geleng kepala,shombong amat!"geruntu zea kemudian duduk dibangkunya,mengambil benda pipih disaku roknya kemudian mengutak ngatik benda itu.
"Heh!ngapain lo? Serius amat,nonton yang begituan lo ya?"tuduh dara,kemudian duduk disamping zea melirik manusia disampingnya yang tak kunjung menatap atau mengelak dari tuduhannya.
"Ze?"panggil dara,masih tidak ada respon dari temannya
"ZEA!"teriak dara kesal,membuat zea tersentak kaget karena dara berteriak persis disamping telinganya membuat telinganya berdengung.
"Biasa aja kali manggilnya!"sinis zea seraya menatap tajam ke temannya.
"Ya abisnya lo di panggilin nggak nyaut nyaut,kan gue jadi kesel"ucap dara seraya mengerucutkan bibirnya
"Lo lagi ngapain si?,serius amat"tanya dara,kali ini tidak dengan nada manjanya
"Ini,gue lagi liat anak kecil,lucu deh!jadi pengen"jawab zea menunjukkan foto bayi berselimut pink tengah tengkurap seraya tersenyum pada kamera,
Dara yang di jawab seperti itu melotot terkejut,
"Lo pengen punya anak?"tanya dara tidak bisa santai,
"Nah kan,punya temen bego nya gada obat,bukan lah!gue itu pengen adek bukan pengen punya anak"ucap zea,kemudian melihat foto itu kembali,
Ingin sekali ia mempunyai adik,zea adalah anak kedua dari dua bersaudara di keluarga agra.mempunyai kakak laki laki yang menurutnya agak menjauh darinya karena kesalah pahaman pada masanya.
"Tapi kan ze,bokap nyokap lo kan sibuk kerja,emang bisa gitu punya adik kalau orang tua lo aja nggak mikirin hal itu"ucap dara membuat zea menoleh kearahnya kemudian memandang keluar jendela disampingnya
Ia baru ingat kalau,impiannya untuk mempunyai adik tidak akan terwujud karena ayah dan bundanya yang sibuk kerja,jangankan nambah 1 anak,punya anak 2 aja nggak di urusin.
"Hai hai gengs gue punya kabar nyus nih,mau denger nggak?"kata vina baru datang dengan segala kehebohan tentang berita berita lambe turah.
Sasa disampingnya hanya menggeleng pelan melihat tinggkah temannya yang selalu rempong,setelahnya beralih menatap zea yang tengah menatap keluar jendela dengan lesu kemudian memberi kode pada dara untuk berpindah posisi,dara yang mengerti maksud sasa akhirnya pergi menuju vina yang tengah menggosip gosip ria dengan geng lambe turahnya,walaupun vina memang sahabat zea sasa juga dara tapi ia lebih sering menggosip dengan geng lambe turahnya daripada dengan sahabatnya.
"Lo kenapa?"tanya sasa seraya menepuk pelan pundak zea membuat zea menoleh kearah sasa,
"Nggak papa"jawab zea lesu,meskipun zea menjawab tidak papa tapi sasa tau kalau zea tengah memikirkan sesuatu,tapi apa?
"Lo nggak mau cerita sama gue?"tanya sasa lagi,kali ini menatap dalam mata zea,sasa adalah sahabat yang paling mengerti zea.
Detik berikutnya zea memeluk erat tubuh sasa dari samping menuangkan rasa kekesalannya karena orangtuanya kepada sasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zea
Teen FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA!!! Seorang gadis SMA dipanggil dengan sebutan 'MAMA' oleh anak kecil berusia 3 tahun,apakah si gadis sudah menikah dimasa SMA nya?,hamil diluar nikah?,anak haram?,perjodohan?apa iya?... Silahkan baca jika kepo,jika tidak sila...