2. Danial Arsalan

14 4 12
                                    


"Lan?"bisik dimas salah satu sahabatnya,merasa dipanggil alan menoleh kearah sipemanggil.

"Apa?"tanya alan balik berbisik,seraya memainkan pulpen snowmannya

"Nomer satu ampe dua puluh gimana caranya?"tanya dimas lagi masih berbisik.

Tak ingin ketauan oleh guru alan hanya menjawab dengan gelengan sekilas,membuat dimas misuh misuh dibangkunya,

Memang jujur alan tidak tau sama sekali rumus matematika ini saja ia baru menjawab satu soal dan itu entah benar atau salah.

"Alan?"bisik seseorang dibelakangnya kemudian alan menoleh kembali kebelakang,ke bangku jo dan pebri

"Apa?"bisik alan bertanya,

"Nomer 2 gimana caranya?"bisik jo pelan takut kalau bu susi melihatnya sedang mnyontek,

"Gue nggak tau"jawab alan seadanya,

"Ngibul!coba liatin kertas lo"bisik jo tidak percaya,membuat alan memutar bola matanya malas,

"Dibilangin juga"ucap alan geram,

"Coba liat dulu"desak jo membuat alan mau tak mau memberikan kertasnya,saat ingin memberikan kertasnya nama alan terlebih dahulu disebut oleh harimau betina di depan juga dengan nama jo sekalian.

"DANIAL ARSALAN!! JOHANES PANGESTU kalian keluar dan jangan masuk sebelum pelajaran saya selesai!!"ucap u susi sangar membuat alan dan jo mematung ditempat kemudian menatap bu susi seraya nyengir kebanyakan dosa,

"Cepat keluar atau saya seret kalian!"bentak bu susi membuat alan dan jo seketika terperanjat kaget dan langsung lari kocar kacir keluar kelas,membuat semua murid dikelasnya tertawa melihat mereka berdua,

"DIAM!!KERJAKAN SOAL KALIAN SENDIRI!!SAMPAI SAYA TAU KALAU ADA YANG MENYONTEK LAGI,IBU AKAN KELUARKAN KALIAN SEMUA DARI KELAS DAN TIDAK ADA NILAI HARI INI!!"teriak bu susi membuat semua kicep termasuk geng alan yang tersisa 2 anak,pebri dan dimas.

Sementara itu kedua insan yang tengah dihukum tadi malah ngacir menuju kantin,

"Ini pesanannya"ucap mbak mirna selaku penjual disalah satu stan dikantin.

"Ini pasti dihukum lagi ya?"tebak mbak mirna tepan,membuta kedua remaja itu menoleh ke arah mbak mirna,

"Kok mbak mirna tau?,cenayang ya?"tebak jo asal,

"Hus jangan ngawur kalo ngomong,mana ada saya hadi cenayang yang enggak enggak aja"jawab mbak mirna kemudian pamit kebelakang setelah selesai menaruh pesanan keduanya dimeja.

"Lan?"panggil jo,memang anak ini tidak bisa diam ngomong terus dari tadi,

"Hm"jawab alan hanya dengan deheman singkat saja,membuat jo misuh dalam hati,

"Ntar ikut nongkrong sama anak anak apa nggak?"tanya jo masih sabar seraya mencomot satu suapan kwetiau milik alan membuat alan mendelik sebal,

"Makan makanan lo sendiri!"kata alan kesal,jo hanya menampilkan gigi rapinya,kemudian memakan nasi goreng miliknya

"Gimana ikut apa enggak?"tanya jo lagi tapi kali ini ia tak bisa sabar karena pertayaannya tak dijawab

"Emang kenapa sih?mau gue ikut apa enggak terserah gue dong"tukas alan membuat jo kicep,memang ketuanya ini jika marah seperti setan kerasukan harimau.

5 menit kemudian kantin sudah penuh dengan lautan manusia yang kelaparan.

"Enak banget lo berdua ya,enak enakkan makan disini sedangkan kita berdua dibiarin terpenjara didalam kelas"ucap dimas seraya nenyeruput es teh milik alan membuat alan menghentikan makannya dan menatap horor dimas,tapi yang ditatap malah dengan santainya menatap balik alan dan menyeruput kembali es teh itu hingga tandas,seketika tangan alan terulur menggeplak kepala yang tidak ada otaknya milik dimas membuat sang empu mengadduh kesakitan.

ZeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang