Prolog

0 0 0
                                    

“Ntah lah bela perasaan ini benar atau salah, Jujur saat ini aku hanya berharap semoga bagaimana pun kita nanti kita bisa bahagia dengan apapun yang di takdir kan terhadap kita , meskipun sejujurnya aku pengen nya sama kamu bela hehe,,Tapi kita harus percaya apapun takdir yang sudah di rancang olehnya pasti sudah takdir yang terbaik untuk hambanya.” Ucap pria tersebut sambil menatap orang yang ada di depannya tak lupa dengan senyumnya

“ Iya aku pun sama cuman bisa berdoa ya semoga doa kita terkabul yakan, ya positif thinking aja  “ Timpal bela sambil tersenyum canggung mencoba menutupi rasa gugupnya

“ Amin bela semoga kita jodoh ya “
Sambil menghela nafas isabel pun mulai sadar dari lamunannya dan segera menengok ke arah jam dan isabel pun terperangah melihat jam yang sudah hampir tengah malam, isabel pun merasa kesal sendiri dan segera bersiap siap untuk tidur

" Begini nih kalo gue inget masa lalu suka gak inget waktu besok harus siapin permen yang banyak nih pasti ngantuk banget di kantor eh iya pasang alarm dulu biar besok gak kesiangan " Ucap isabel berbicara pada diri sendiri dan segera bersiap siap untuk tidur lalu perlahan isabel pun mulai terlelap

⬇⬇⬇

Ini cerita pertama aku semoga kalian suka yaa,,kalo ada typo mohon infonya  😇

Jangan lupa vote and komen 😁

Me and ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang