Waktu sudah menjelang sore. Umji, gadis itu sedang menunggu bus di halte. Teman teman perempuan nya lagi pada sibuk sehingga tidak bisa pulang bersama. Seungkwan bantu ibu nya jualan, Jungwoo Ada Les tambahan hari ini. Sinb Dan Eunseo mengikuti audisi dance. Sakura pergi kerumah kakek dan nenek nya.
“Kak Umji! ko sendirian? sahabat sahabat kakak kemana?” tanya Tzuyu yang juga ingin menunggu bus. Umji pun menoleh, “Eoh Tzuyu, iyah aku sendiri, sahabat² aku ada keperluan masing masing” kata Umji.
“Tapi tadi kata temenku bilang, kalau kak Moonbin, kak Minho sama kak Vernon ikut tawuran” ucap Tzuyu yang membuat Umji terkejut.
“Kak, tiba tiba aku dijemput nih. Kakak aku tinggal gapapa kan?” tanya Tzuyu.
“Ah iya gapapa ko” jawab Umji, “Cepat pulang ya kak! soalnya hari ini bahaya untuk anak sekolah, annyeong!” kata Tzuyu. “Nee, hati hati!”
“Aishhh bener dugaan gue kalo mereka bertiga ikut tawuran” gumam Umji kesal.
Karena bus gak lewat, Umji akhir nya pergi dari halte dan berjalan. Berjalan tanpa melihat kanan dan kiri. Sebuah sepeda motor melaju kencang dari arah kanan.
Tinnn!!
Brak!
---
Park’s Hospital Soul, disana Umji dirawat. Sahabat sahabat nya pada terkejut mendengar kabar Umji yang ditemukan tergeletak di tengah jalan dengan lumuran darah. Ia sungguh kekurangan darah, beruntung nya Sinb mempunyai golongan darah yang sama seperti Umji yaitu B. Sinb juga sudah menghubungi Vernon dan media sahabat nya lagi untuk kerumah sakit.
“Hiks hiks gue khawatir” tangis Sakura dalam pelukan Jungwoo. “Sstt udah gapapa, Umji baik baik aja ko” bisik Jungwoo ketelinga Sakura.
“Kenapa bisa kaya gini sih yaampun hiks” ucap Dahyun sambil menahan tangis dan amarah nya. Gadis itu sungguh kesal dengan ketiga sahabat nya yakni Vernon, Moonbin dan juga Minho. Gara gara mereka gak bisa anter Umji pulang, Umji jadi seperti ini.
“Kita hanya bisa berdoa supaya Umji cepet sadar” ucap Seungkwan. “Kalian kalau lelah bisa pulang duluan, gue biar nemenin Umji sama Sinb disini” kata Eunseo.
“Harus nya yang pantes bilang kaya gitu tuh gue sama Seungkwan, bukan lo seo” kata Jungwoo.
“Tau lo, mending yang cewe istirahat aja dirumah, ntar kalo ada kabar kita yang kabarin. Gue udah telfon supir buat jemput kalian” ucap Seungkwan.
“Kita titip Umji sama Sinb ya” kata Dahyun. “Sip, kalian hati hati” ucap Seungkwan.
---
Disini, depan ruang rawat inap. Minho, Moonbin, Vernon sedang berdiri berhadapan dengan Jungwoo, Seungkwan Dan Sinb yang masi memakai baju rumah sakit setelah donor darah.
“Kita bertiga minta maaf” setelah lama berdiam, akhirnya Minho angkat bicara.
“Mau sampe kapan sih kalian ikut yang begitu begituan?” tanya Sinb sambil menahan tangisan nya.
“Kenapa kalian diam? KENAPA! hiks hiks” ucap Sinb dan mulai pecah tangis nya. Seungkwan langsung menarik gadis itu kedalam pelukan nya.
“Hika hiks kalian jahat! gara gara kalian bertiga Umji jadi kritis!” ucap Sinb tanpa menahan amarah nya lagi. Jika ada Dahyun, ketiga laki laki itu mungkin sudah babak belur dengan wajah mereka penuh lembam.
“Oke, kalian harus minta maaf sama Umji ketika dia sadar” peringat Jungwoo.
“Terutama sama Sinb, kalian tuh paling susah kalo di bilangin kaya gini. Maupun penting ato enggak, kalian tetep aja susah” ucap Seungkwan.
“Sinb, gue harus nya udah dengerin ucapan lo dari awal. Gue nyesel hiks, gue minta maaf sama lo” ucap Vernon.
“Gue juga Bi, maafin gue karena gue selalu suka boong sama kalian semua menyangkut tawuran” kata Moonbin.
“Gue minta maaf” padat, singkat, jelas, itulah Minho.
“Gue minta, kalian harus minta maaf setelah Umji sadar” ucap Sinb dan langsung masuk keruangan Umji di rawat.
“Sabar bro, jangan di ulang” kata Jungwoo sambil menepuk ketiga bahu sahabat nya itu.
()
Nanad;
KAMU SEDANG MEMBACA
>Cupcake° ; 98Line<
Fanfictionkisah jalannya persahabatan mereka dalam satu blok rumah. 2020.