Pagi, Senin 07 Januari 2020
Dirumah kecil bertanah 6×6 meter persegi, seorang gadis berseragam putih Abu-Abu itu terlihat sedang membatu ibunya, dia adalah Akrala maretta, Gadis yang kerap di panggil Retta itu membantu ibunya menata gorengan dan nasi uduk yang dibuat pagi tadi.
Akrala maretta adalah seorang gadis yang baru genap berusia 17 tahun bulan Desember lalu, ia anak pertama dari 3 bersaudara, Adik nya yang pertama Arcandra gibran Dan yang kedua adalah Azariela santana.
Arcandra gibran adik laki laki yang kerap di panggil Gibran, baru menginjak bangku kelas 8 SMP, Dan Azariela santana yang kerap di panggil Tana ia baru menginjak bangku kelas 6 SD. Setelah kepergian ayahnya, Maretta, ibunya serta ke 2 adiknya hidup sebagai penjual sarapan di gang kecil rumahnya, Jika yang kalian mengira kalau kepergian ayahnya adalah wafat, kalian salah, ayahnya pergi meninggalkan mereka entah kemana, tanpa adanya surat, dan tanpa pamit sedikitpun.
Jika kalian bertanya "apa tidak mencoba di cari" Jawabannya adalah Sudah. Retta dan ibu-Nya sudah berusaha mencari kabar dari seorang teman, dan saudara, sampai menyerahkan ke pihak berwajib dengan laporan orang hilang pun sudah, Tapi sama sekali tidak ada titik terang. Terhitung sudah 5 tahun yang lalu semenjak kehilangan sang ayah, Retta sekeluarga tidak tau kabar sang ayah sampai detik ini, apakah ia masih sehat dan bernafas dengan baik, ataupun tidak? Retta berharap Ayah-nya sehat sampai alam semesta mengizinkan mereka bertemu kembali.
Krisis ekonomi yang dialami keluarga Retta menyebabkan, Retta tumbuh menjadi perempuan tulang punggung keluarga, ibunya pun sudah sakit sakitan, jadi hanya bisa berdagang nasi uduk dan gorengan di depan rumahnya yang berada di gang kecil ini.
Pernah mendegar? Kalau anak perempuan dan anak pertama adalah sebuah perpaduan yang sangat menyesakkan, BENAR itu benar adanya, adakalanya Retta iri dengan teman sebayanya yang pergi pagi ke sekolah dan pulang langsung menuju ke mall. nongkrong, nonton, belanja dan masih banyak lagi, serta terlihat tanpa adanya beban sedikitpun yang menggangu mereka.
Tapi ya namanya juga proses pendewasaan, wajar ada rasa iri iri sedikit. tapi rasa iri itu langsung di tepis jauh oleh Maretta, Ia yakin suatu saat nanti ia bisa merasakan apa yang teman temannya rasakan sekarang, Belanjaa, nongkrong, Nonton, nge-mall dan masih banyak lagi kesenangan yang dirasakan teman teman sebayanya. Maretta yakin kalau nanti ia bisa merasakan itu semua, entah kapan, intinya harus berusaha dan terus berusaha.
Kalau kata orang kan "Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian"
Tbc
Hallo faah disini haha, aku selalu saja tidak percaya diri dengan tulisan ku, semoga ini bagus ya, kritik dan saran di Terima dengan senang hati ❤🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKALA
Teen FictionIni tentang mereka, dua insan Tuhan yang di pertemukan tanpa sengaja dan di jatuhkan tanpa sengaja pula. mereka berbeda dari segi pandang mana pun. Mereka sadar tidak pernah dan tidak akan bersatu. Ataukah ada suatu keajaiban yang mempermudah mer...