Orang – orang bilang, kalau kau sedang bahagia lalu teringat dengan seseorang itu tandanya kau mencintai orang itu. Jadi setelah menerima semua penghargaan yang aku terima malam ini, aku teringat dengan New. Meskipun istriku saat ini sedang tersenyum sambil bertepuk tangan bergabung dengan semua orang yang datang ke acara penghargaan yang diadakan, tapi entah kenapa di kepala ku hanya senyuman New yang teringat.
"terima kasih, sekali lagi. Aku tidak tahu kenapa aku begitu pantas menerima semua penghargaan ini tapi setelah melihat perjuangan ku di masa lalu, aku tahu kalian semua merasa kasihan" aku kemudian tertawa.
"tidak.. bukan seperti itu, Tay. Kau pantas mendapatkan semua penghargaan ini setelah semua kerja keras yang sudah kau lakukan" Off mencoba menjelaskan semuanya agar aku merasa kalau ini memang pantas, "kami tidak mungkin melakukan itu" sambung Gun meyakinkan.
Aku lagi – lagi tersenyum sambil melihat ke arah Off dan Gun yang malam ini menjadi pembawa acara untuk penghargaan yang aku menangkan, "untuk kesekian kalinya, terima kasih" aku kemudian mengalihkan pandanganku kepada semua orang dan mereka kembali bertepuk tangan.
New... jika kau melihat acara ini di televisi atau ponselmu, aku ingin kau tahu bahwa aku saat ini sedang memikirkanmu.
Lalu aku turun dari panggung bersama Off dan Gun yang kemudian pembawa acara lain menggantikan mereka untuk penghargaan yang lain, "aku terkejut kau berani mengatakan itu di depan semua orang dan penggemarmu" Off terdengar seperti ingin memarahiku tapi sebelum dia memulainya Gun sudah lebih dulu menyikut lengannya dan memberikan isyarat, "ok, aku diam" setelahnya aku melihat Gun mengedipkan matanya kepadaku.
"sayang, selamat" Namtan menghampiriku lebih dulu dan memberiku sebuah ciuman di pipi. Beberapa orang melihat kami, para reporter juga sempat memotret momen itu dan aku hanya bisa membalas ciuman itu dengan senyuman. Lagi – lagi, hanya itu yang bisa aku berikan kepada perempuan itu, "kau tidak harus merendah diri, ini memang buah dari keberhasilanmu" sambungnya, lalu Namtan mengajakku duduk kembali ke kursiku meninggalkan Off dan Gun yang juga kembali ke kursi mereka.
Aku menggenggam tangan istriku, tapi tatapanku serius ke depan. Sibuk memperhatikan siapa lagi yang akan menang di penghargaan berikutnya, lalu tanpa sadar waktu sangat cepat berlalu dan acara penghargaan itu berakhir setelah menghabiskan waktu dua jam. Benar – benar sangat lama, aku yakin kakiku membengkak karena tidak terlalu terbiasa menggunakan sepatu formal. aku dan New dulu terlalu sering menggunakan sendal, jadi kakiku tidak terbiasa dengan barang baru.
Bright dan Win muncul dari balik pintu dan menghampiriku yang sedang berdiri sendirian menunggu Namtan yang katanya ingin memperbaiki make – up di wajahnya. Kata Arm, kami harus merayakan kemenangan kami malam ini juga jadi Namtan meminta waktu untuk ke toilet.
"selamat P', kau laku keras malam ini" aku memukul kepala Bright dengan kuat karena anak itu selalu bercanda dengan ku setiap kali kami bertemu, Win juga membantuku dengan mencubit lengannya, "aku kan hanya bercanda" lalu dia meminta ampun.
Aku tertawa, "selalu saja, untung aku tidak menendangmu"
"P', biarkan aku yang menendangnya" Win ingin membalaskan dendamku, tapi Bright kemudian menatap matanya, "Oh, kau sudah berani dengan orang yang lebih tua?" ucap Bright sambil menatap matanya Win.
Win berlari ke arahku dan bersembunyi di belakangku, "selamatkan aku, P' " dua bocah ini benar – benar sangat kekanakan.
"aku akan menunggu Namtan di mobil, tolong kalian katakan padanya" setelahnya aku pergi meninggalkan dua bocah tadi.
"P', bagaimana kami mengatakannya? Kami kan tidak bisa masuk ke toilet perempuan!" lalu samar – samar aku mendengar Win berteriak kepada ku, tapi aku tetap melanjutkan langkahku sambil tertawa tanpa memperdulikan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
HCIFY - TAYNEW ✔
Short Story[ONESHOOT] Tay tidak bisa melupakan New yang sudah terlalu lama berada di dalam hatinya begitu saja. Bukan bermaksud untuk berkhianat, Tay hanya tidak tahu bagaimana cara untuk melupakan pria kecil itu...