Matahari mulai terbit, embun masih lah ada di dedaunan hijau, suasana sejuk selepas hujan lebat kemarin malam.
Jadilah pagi yang sejuk untuk peregangan sendi. Sangat cocok dengan segelas kopi panas atau teh hijau kan.Tapi tidak untuk manusia satu ini. Ia memilih bergelung hingga matang didalam selimut.
Yoongi, pemuda itu. Sangat malas untuk sekedar bangun dan cucimuka Dipagi yang segar ini.
'tititit'
'tititit'Bahkan bunyi alarm yang memantul dari benda ke benda menuju gendang telinganya, sehingga menimbulkan bunyi yang amat mengganggu pun, tak sanggup membangunkannya.
★★★
| 09.14 |
"Yoon, kamu ada kegiatan selepas ini?" Mora berbicara sembari melihat anaknya yang merapikan rambutnya didepan cermin.
Min Mora, dia ibu dari yoongi juga jungkook. Sekaligus istri dari Min Jehan, ayah yoongi dan jungkook.
"Tidak, Bu" yoongi menjawab pertanyaan ibunya dengan se'perlunya' saja. Ia hanya malas berbicara sekarang.
"Kamu pasti bisa kan jaga jungkook selama ibu juga ayah pergi?"
"Hm, tentu". 'Ya, menolak pun percuma. Panjang ceritanya jika aku menjawab tidak kan Bu?' batin yoongi.
"Kalian mau kemana?""Pembukaan cabang, di Montan. Ayah dan ibu perlu kesana untuk acaranya. Hanya dua hari. Lalu kami pulang"
Mora berbicara sambil berjalan keluar dari kamar putra sulungnya.(Plis jangan cari Montan itu kota apa and dimana, aku cuman ngawur aja haha).
'selalu begitu, langsung ke inti, juga tanpa melihat lawan mainnya' batin yoongi.
"Jungkook gak ikut bu?"
"Kenapa memang?"
"Apa secara gak langsung kamu berbicara 'tidak mau menjaga jungkook' selama ibu pergi yoongi? Benar begitu?"
"Tidak Bu, maksudku-besok aku harus pergi. Bagaimana dengan jungkook?"
"Hanya, kosongkan jadwalmu dua hari Dari sekarang. Ibu memintamu. Selepas ibu dan ayah pulang, kau boleh." Mora berbicara dengan senyum lembutnya, namun bagi yoongi kesannya sedikit agak, yah begitu lah intinya.
"Oke, mana mungkin aku menolak bukan?". Yoongi menjawab sembari tersenyum.
'sudah kuduga'★★★
Sore, 04.30
"Hyung, tolong kerjakan tugas sekolahku ya, yayayayyaaaa" jungkook berbicara dengan yoongi yang baru kembali dari dapur sembari menggelayuti tangan panjang hyungnya.
"Jung, berapa kali hyung bilang. Kerjakan sendiri pr mu. Hyung tau kau bisa, cuman malas kan?. Kalau hyung yang ngerjakan, lalu pintarmu darimana?"
"Kali ini aja ya hyung, pliiss um um" jungkook membujuk yoongi dengan menggunakan senjata 'aegyo' nya.
Sayang, yoongi bukan orang yang gampang luluh hanya dengan mimik wajah yang lucu dan imut.
"Dengar, kau hanya harus pergi ke kamar, kerjakan tugasmu, bila benar benar mentok kau tidak bisa, hyung dikamar. Akan ku ajarkan. Mengerti?" Tegas yoongi sambil menggiring Jungkook kekamarnya.
"Mengerti hyung." Jawab jungkook lesu.
★★★
"Uughh, ini sulit. Kenapa jawabannya gak ada dibacaan sih" ucap jungkook kesal.
"HYUNG, YOONGI HYUUUNGG"
Jungkok keluar dari kamarnya untuk menemui yoongi. berharap hyungnya tidak sibuk dengan hal lainnya, sehingga tugas rumah yang menyebalkan ini cepat selesai, jadi dia bisa cepat juga bermain game di ponselnya.
Niat awal mau ngetok pintu dulu, tapi tanggung. Jadi jungkook langsung masuk dan neliti isi kamar yoongi, hyungnya yang satu itu.
Lama dia cari cari, dan ketemu!. Yoongi di teras kamar.
"Hyung, ajarkan aku yang ini." Jungkook nyerocos. berlari kecil kearah teras kamar yoongi. Sampai akhirnya dia tau kalau hyungnya sedang,,
"Hyung? Kau merokok?"
"Jung??!"
Well, Bersambung.
WkwkwkMaaf ya cast nya berubah, dan ni cerita jadi ff.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Part || MYG
Fanfiction[BROTHERSHIP-YOONKOOK] 'Tanggapan biasa tergantung pada keadaan diri.. if your energy is positive, then you read it as life learning. Another thing when your energy is negative, you read it as an imitation or justification of yourself.' . . Yoongi...