.Trije.

114 16 2
                                    

Yoongi POV

Lelah, itu rasanya sekarang. Berpikir negatif, berusaha baik, tapi berbanding terbalik.

Aku merasa hanya, hidup atas napsu orangtuaku. atas bayang bayang keluargaku.

Lelah sama takdir, wajar aku cari pelampiasan bukan?
.
.

Hhh-jungkook, adikku yang manis. Dia meminta ku mengerjakan pr nya.

Tapi kucoba membuat jungkook mengerti bahwa semua hal yang malas kau lakukan, tidak untuk dilempar ke orang lain. Cukup lakukan seperti yang seharusnya. Ya, kerjakan sendiri pr mu misalnya.

Setelah jungkook mengerti, aku memasuki kamar. Tidak jauh beda dengan kamar remaja lain. Masih sama, dominan rapi tapi.

Sekarang, balkon kamar tujuanku. Mengambil rokok juga korek apinya diatas meja, menggeret kursi tunggal disebelah pintu, lalu kubawa keluar.

Yang kulakukan saat ini hanya duduk diam sambil menyesap nikotin.

Pelampiasan. Ya, ini pelampiasan ku. Cukup normal. Tidak dengan hal gila seperti yang lain. Rencananya mau lebih gila lagi, tapi sadar diri. Jiwa ini terlalu pengecut untuk melewati tali batas.

Lumayan lama aku disini, tanpa sadar aku menghabiskan hampir setengah isi batang rokok dari kotaknya.

"Sungguh, bila ibu tau, bisa mati aku" aku terkekeh membayangkan ibunya yang memarahinya saat tau dia hampir menghabiskan rokok sebanyak itu. tapi sepertinya mustahil

.
.
"Hyung, ajarkan aku yang ini."

Aku menoleh sedikit kearah pintu kamar. Sadar tak sadar, ada Jungkook disana yang berlari kecil kearahku. rokok masih terapit dibibirku.

"Hyung, kau merokok?"timpal jungkook bingung

"Jung?!"Aku kaget jelas. Siapa yg santai pas ke gep orang lagi ngerokok dikamar yg jelas jelas ada aturan rumah dilarang merokok didalam.

Apalagi ini aku, Si sulung yoongi. ibu dan ayahnya tegas melarangku merokok sebelum lulus dari SHS.

"Ada apa kemari?" Kata ku sambil mematikan rokok. Berusaha santai didepan Jungkook sangat sulit. Hey! Aku masih kaget!

"Ha?"bingung jungkook

Aku berjalan masuk kedalam kamar dan duduk dikasur.

"Kemari. Mana yang sulit?"

"Hyung, jawab dulu pertanyaanku tadi!" Jungkook bicara sambil mengerucutkan bibirnya. Aku heran, dia ini anak laki laki tapi tingkahnya lucu seperti anak gadis. Aku menahan tawa saat dia menanyakan itu.

"Kau lihat kan tadi? Ngapain tanya?. Kemari, mana pr mu yang sulit itu." Aku mengarahkannya kekasur untuk duduk.

"Yoongi hyung,-"

"Hm?"

"Tolong berhenti merokok hyung, aku benci asap dan baunya."

"Perlu hyung memakai parfum sekarang jung??" Aku menanyainya sembari akan berdiri.

Jungkook mencekal lenganku.

"Kookie minta hyung berhenti dari merokok. Bukan pakai parfum."

Aku tersenyum. Adikku pintar ternyata. Padahal seperti baru kemarin dia rewel menangis saat terluka.

"Kuusahakan. Jangan bilang ibu dan ayah soal ini. Biar Hyung yang bilang." jawabku sambil tersenyum.

Alih alih cari pelampiasan, ternyata jungkook cukup menghibur bagiku.
Pikiran jahil terlintas dikepalaku.

Another Part || MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang