3

6 0 0
                                    

1 jam berlalu...

Semua yang hadir sudah keluar tinggal ada gue dan kak dion jujur ini sangat akward banget.

'Eh kak dion 'kata ku dengan gugup

'Lo mau apa'kata nya dingin

'Mak..sudny kak  marsya gak ngerti'ata ku kebingungan

'Ya lo mau apa ?sekarang lo sudah tau rahasia terbesar gue otomatis lo pasti minta sesuatu untuk tutup mulut'kata kak dion

'Eng..gak kok kak marsya akan diam 'kata ku

'Alah munafik lo'kata dion

Entah selama 2 tahun ini gue selalu bisa menahan dinginnya sikap kak dion terhadap gue.Tapi jujur kali ini gue gak menyangka kak dion berfikir seperti itu tentang gue. Mata gue sudah berkaca kaca melihat tatapannya,entah darimana tiba tiba gue menampar kak dion.

'Plakkkk'

'Inget kak dion marsya tidak memaksa untuk kak dion respon marsya apalagi selama 2 tahun ini!tapi ini sudah keterlaluan 'kata gue menangis lalu pergi dari ruangan itu.

Sedangkan dion hanya terdiam dengan apa yang terjadi. Dia pun berfikir mungkin yang dikatakannya tadi sudah sangat keterlaluan.Dion pun segera berlari menyusul marsya.

'Tunggu'kata dion

Marsya pun berhenti dan menghela nafas panjang panjang. Marsya sadar dia sudah kelewatan hingga menampar kak dion.

'Huft....tarikk nafass ....kak dion maaf tadi marsya sudah kelewatan tapi yang harus kak dion tau marsya tidak seperti itu'kata gue sambil tersenyum.

Dion hanya terdiam melihatnya,jantung nya pun berdetak lebih cepat tidak seperti biasanya.Entah reflek darimana tiba tiba dion mendekati marsya dan mencium bibirnya.

'Cup'

FREKUENSI DIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang