4. Gigitan Ular

81 15 0
                                    

Kantor Kepolisian. Pukul 05.00 pagi.

Suara komputer membuat ruangan yang berisi Seulgi dan Haechan menjadi berisik. Mereka sedang membaca memori seorang hacker yang mereka tangkap belum lama ini. Keduanya bergantian menyeruput kopi sejak beberapa jam yang lalu untuk menghilangkan kantuk.

Haechan si pria muda yang akhir-akhir ini tak sempat mencukur kumisnya itu kini tidur dengan posisi kepalanya menghadap ke atas dengan mulut sedikit terbuka di atas kursi yang pria muda itu duduki. Seulgi melihat pria muda itu dengan matanya yang mengantuk, ia juga ingin tidur tapi tugas yang mereka laksanakan ini belum selesai. Ia harus mengecek ingatan hacker itu dengan teliti untuk mendapatkan petunjuk guna menguak kasus yang sedang mereka tangani.

Anggota lain dari tim mereka sedang menyelidiki bar yang terletak tak jauh dari pabrik daur ulang sampah. Terlihat inspektur Taeyong justru mabuk berat di salah satu bar yang mereka selidiki. Johnny bersama pria berhidung runcing itu, ia menatap Taeyong dengan jengah, meski ia paham mengapa sampai inspekturnya itu mabuk berat, ya pria itu baru saja putus dengan kekasihnya.

Johnny menatap beberapa sisi bar ini namun ia tak melihat Jaemin. Kemungkinan pria muda itu tengah menyelidiki beberapa ruangan. Johnny menghentikan pegawai bar yang berniat mengisi minuman baru ke dalam gelas yang dipegang oleh Taeyong. Pria berhidung runcing itu menatap Johnny dengan matanya yang sayu sambil mengoceh tidak jelas. Bruk, Taeyong terjatuh dari kursi dengan posisi tengkurap. Johnny membantu inspekturnya itu untuk bangun. Ia sedikit tertawa melihat pipi pria itu tergores. Lucu sekali bukan, orang yang terkenal serius dan jarang tersenyum ternyata ketika patah hati bisa sampai seperti ini, ah bahkan lebih parah dari muda-mudi yang patah hati.

Jaemin sedang berada di sebuah ruangan yang kecil namun cukup lega untuk disebut ruangan milik bos bar. Bos bar ini masih muda, umurnya mungkin sekitar tiga puluhan tahun kurang lebih seumuran dengan Johnny. Salah satu gigi taring bos bar itu adalah gigi emas. Pria bertaring emas itu meniupkan asap rokok yang keluar dari mulutnya ke arah wajah Jaemin. Jaemin sedikit menyipitkan matanya tanda ia tak suka.

Jaemin menyodorkan foto hacker yang belum lama ini mereka tangkap. Pria bertaring emas itu sekali lagi meniupkan asap rokoknya ke arah Jaemin. "Aku tahu pria ini tapi jika kau ingin informasi lebih, itu tidak gratis." Ucap pria bertaring emas itu dengan salah satu sudut bibirnya terangkat tinggi. Jaemin sedikit mencondongkan badannya ke depan sambil mengeluarkan lencana kepolisian miliknya. "Bagaimana? Gratis bukan?" Ucap Jaemin dengan wajah datar. Pria bertaring emas itu mengangkat salah satu alisnya lalu ia terkekeh pelan. "Lencanamu tidak berguna di sini." Ucap pria itu. Dengan secepat kilat Jaemin menodongkan dominator ke kening pria bertaring emas itu, bahkan pria itu tak tahu kapan Jaemin mengambil pistol dari dalam sakunya. Pria itu berdecih.

 Pria itu berdecih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang