i'm obsess with park jimin

meet our destiny

dding! bel apartment milik sasa berbunyi, entah siapa yang datang tanpa pikir panjang sasa jalan ke arah pintu dan membuka nya.

"i miss you, mine" ujar seorang pria lawan bicara sasa yang ada dibalik pintu, sasa memeluknya dan menghirup ceruk lehernya. "im sorry, aku sibuk dengan yang lain sampai lupa aku punya teman yang terlantar" kekeh sasa terhadap pria itu.

park jimin, nama nya salah satu manusia berharga menurut sasa, dia adalah pacar sekaligus teman yang sudah lama dikenal oleh nya saat pertama kali pindah ke bandung.

flashback on oktober 2018 —

"iyaa, ini sudah sampai berhenti menelpon aku sibuk mengurus barang barang ku disini" ujar sasa yang berbicara didalam telfon nya. "mengkhawatirkan anak yang sudah besar adalah sia sia, kenapa orang tua didunia ini sangat tidak mengerti?" misuh sasa sambil melipat pakaian nya.

beberapa menit berlalu, sasa merasa lapar dan mulai beradaptasi dengan lingkungan nya yang baru, bandung. sasa keluar dari apartment nya dan melihat seorang wanita dari kejauhan. "aku pikir, itu rosè? bukan kah benar?" pikirnya sejenak. "ROSÈÈ!!" teriaknya tanpa pikir panjang.

pemilik nama itu menoleh tanpa berpikir panjang, "sasa?" tanya nya bingung sambil melihat dari kejauhan. sasa mulai jalan mendekat ke arahnya, dan tak lama memeluknya erat. rosè adalah kaka angkat nya  sudah lama tidak bertemu sampai lupa kalau dia ada dibandung juga.

mereka saling mengobrol sampai disuatu cafe kecil di depan apartment nya, saling bertukar cerita dua tahun lalu. sasa melihat kebelakang rosè "bukan kah seru jika kita bergabung disana? dari pada berdua saja?" yang sasa maksud adalah sekerumunan laki laki yang ada dibelakang bangku rosè. rosè mengangguk dan mulai mendekati mereka.

"permisi, boleh kami bergabung? adik ku baru di bandung" perkataan rosè yang manis ditambah senyuman nya, seperti nya jelas membuat para lelaki itu menuruti nya. sasa dan rosè duduk di meja yang sama dengan mereka, sampai salah satu dari mereka mau memperkenalkan dirinya.

laki laki itu mengulurkan tangan nya. "kenalkan, aku jimin" sasa menjabat tangan nya sekaligus menyebut namanya.