"Kita kan ga ada yang tau soal jodoh.."
"Bener.."
"Orang tua kalian ngerestuin?"
"Aku masih takut buat nanya lagi"
"Kaliannya sendiri udah mateng buat bareng?"
"Kalo itu, jelas udah.."
"Banyak banyak berdoa deh.. Biar semuanya dilancarkan"
"Kita pasti ngedukung semua keputusan lu kok"
"Jangan lupa undang-undang ya!"
"Suwun, lur"
--^^--
"Gimana sih! Katanya suka anak kecil!"
"Tau nih! Cupu!"
"Lu ada periksa ke dokter ga?"
"Maksud lu?"
"Siapa tau elunya bermasalah"
"Heh anjeng! Ga mandul ye gue!"
"Mandul tuh bukan hinaan loh, tapi sebuah kondis--"
"HALAAAH! Kalo lu yang ngomong mah semuanya jadi hinaan!"
"..Tapi kalian udah cek ke dokte--?"
"Bitch, I swear to God--"
--^^--
"Dia hamil.. Ga paham gue."
"Oh shit! Kok bisa?!"
"Teuing"
"Mainnya ga aman berarti. Fix! Dapet ponakan!"
"Terus lu tanggung jawab ga?"
"Apaan sih? Kan mereka udah nikah!"
"Eh iya deng, bener juga"
--^^--
"Lu pacaran duluan, masa belom nikah-nikah sih?!"
"Nanti gue nikahnya barengan sama temen-temen gue"
"Oh nikah massal po?"
"Temen-temen lu? Jamak?!"
"Iya, kita gantian nikahnya, ga bener-bener bareng lah"
"Nah, daripada lu semua bingung, mending gue kasih sesuatu aja, nih!"
"Edan!"
-------------------------------------------
I know I have 2 on going stories...
That's why cerita ini akan mulai setelah FIB selesai :3
KAMU SEDANG MEMBACA
How To (not) Parent
Fanfiction"Lah, iki piye jal?!" "Mana gue tau!" • "Atuh lah! Aing takut! Anak aing kecil pisan!" "Coba yuk, pelan-pelan.. Masa badan segede gini takut sama bayi?" • "GUE PENGEN PUNYA ANAK JUGA!" "Ya jangan minta ke gue.. Minta suami lu lah!" • Cuma cerita yan...