Michiel Alhena, muka nya jutek, sifat nya galak, moodyan, pemarah, itu dia. Gadis yang kerap di sapa Michi ini ternyata punya banyak rahasia dihidupnya. Termasuk hubungannya dengan cowok super jahil, Marchello Sagastra.
Marchello Sagastra, muka nya...
“Jangan pernah samain gue sama seseorang. karna gue ya gue, orang itu ya orang itu, jelas kami berbeda. masing-masing punya kekurangan sama kelebihan sendiri.”
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
1. Gara-gara Buku
( Story Michi )
"Pak Bara, juga ngapain sih?! Nyuruh gue bawa buku sebanyak ini?! Dikira enteng apa. Mana ni tangan udah pegel banget, ah! Kesel. Kesel. Kesel." Gerutu gadis itu sambil menghentak-hentakan kakinya karema kesal.
Dengan perasaan dongkol sekaligus kesal, dia berjalan dari koridor lantai 2 menuju perpustakaan yang berada di lantai 1.
Gadis itu terus saja menggerutu dengan kepala yang menunduk. Tak sadar, didepannya dan berlawanan arah, ada segerombolan siswa - siswa yang membolos.
Hingga, saat mereka berpapasan, salah satu di antara nya menyapa gadis itu.
"Halo, neng Michi."
MICHIEL ILEANNA, gadis itu mengangkat kepalanya dan menatap siswa itu galak. Sedangkan yang di tatap sudah bersembunyi di balik punggung temannya sambil menyengir kearah Michi.
'Ck! Kenapa harus pas-pasan sama mereka sih. Bikin kerjaan aja,' Cibir Michi dalam Hati.
Michi berdecak. "Minggir."
Dengan segera mereka semua menyingkir ke tepi, untuk memberi jalan Michi. Takut mereka terkena semprotan pedas yang keluar dari mulut gadis itu, lebih baik mereka menyingkir.
Setelah itu, baru aja dia melangkah beberapa langkah, seorang siswa sudah memanggil namanya lagi. Michi, memutar bola matanya jengah, dan berbalik.
Kalau sampai begini terus kapan dia bisa sampai di perpustakaan dengan cepat. Keburu tangannya yang membawa buku semakin pegal.
"Apasih?"
Siswa itu meringis mendengar nada ketus dari Michi. "Gue bantuin, ya? Bawa buku nya." Tawar siswa itu.
Michi nampak menimang-nimang tawaran itu. "Oke. Nih!" Michi maju beberapa langkah dan menyerahkan setumpuk buku itu kepada siswa yang menawarkan tadi.
"Nah! Lo bawain ke perpus. Makasih, bye." Michi berbalik, dan berjalan santai menuju kelas nya, tanpa memperdulikan segerombolan siswa-siswa yang memperhatikannya dengan melongo.
Setelah Michi hilang dari pandangan mereka, akhirnya mereka tersadar.
Salah satu dari mereka menepuk pundak siswa yang mambawa buku dari Michi, sambil terkekeh geli.
"Selamat ke perpustakaan, Marchello Sagastra."
'Sialan. Gue harus keperpus sendirian, buat ngembalikin nih buku.'
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
