Sudah hampir dua jam berlalu, Dirga merasa aneh, meskipun sudah berjalan jauh, tetapi ia seperti berputar ditempat yang sama.
"Lu mulai ngerasa?" tanya Andis.
"Kita kejebak," lanjutnya.
Dirga menghentikan laju mobilnya.
"Kunci semua pintu, kita istirahat di mobil aja," ucap Dirga.
"Semua gara-gara Mila." Mila merasa tak enak pada semua orang, ia yang mengajak semuanya untuk bermain ouija.
"Mil, itu--apa yang kamu bawa?" tanya Dirga yang menatap sebuah papan yang sangat familiar.
Mila baru menyadari bahwa ia sedang membawa-bawa papan itu.
"Buang ih, serem," timpal Aqilla.
"Jangan!" ucap Andis mendadak.
Andis meminta papan itu, tentu saja Mila memberikannya. Seingatnya ia meninggalkan semua barang-barangnya di villa, termasuk benda itu.
"Tam," Andis memberikan papan itu pada Tama.
Tama mengerti maksud Andis, ia ingin Tama mengintip masa lalu papan itu. Namun, Aqilla mencengkeram bahu Tama, ia sangat ketakutan. Dengan rasa was-was, Tama membuka sarung tangannya dan menyentuh papan ouija itu.
Di sisi lain, Ajay berusaha memfokuskan dirinya, ia bermeditasi di dalam mobil. Arwahnya keluar dari tubuhnya, ia meninggalkan raganya keluar mobil.
Astral Projection atau Perjalanan Astral adalah istilah yang digunakan dalam esoterisme untuk menggambarkan pengalaman keluar dari tubuh atas keinginan sendiri, yang diduga sebagai suatu bentuk dari , yang mengasumsikan adanya jiwa atau kesadaran yang disebut "tubuh astral" yang terpisah dari tubuh fisik dan mampu melakukan perjalanan ke luar ke seluruh penjuru alam semesta.
Tabir ghaib? batin Ajay yang melihat sebuah tabir tak kasat mata yang mengurung mereka semua sehingga tak bisa keluar dari area villa.
Ajay kembali ke dalam mobil, tetapi ia tak masuk ke dalam raganya, Ajay merasuki alam bawah sadar Tama, terlihat Tama sedang duduk sambil menonton cuplikan kilas balik dari papan ouija tersebut.
Papan itu dibawa oleh rombongan pemuda yang sedang membuat konten video, mereka bermain papan ouija itu untuk seru-seruan, tetapi rupanya permainan itu tak seseru fantasi mereka, dan mereka tak tahu tentang peraturan yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat permainan berlangsung.
Alhasil tanpa mereka sadari, sesuatu yang jahat telah masuk ke alam dunia. Para pemuda itu dihantui dan diketahui menghilang secara misterius. Berita ini cukup populer beberapa tahun lalu, tetapi tak ada yang menyangka bahwa kejadian itu berlangsung di tempat itu.
Tama dan Ajay kembali tersadar, mereka berdua saling bertatapan dan saling menganggukkan kepala.
"Kita harus balik, ada sesuatu yang harus kita lihat," ucap Ajay.
"Hah?" Andis bingung, mengapa Ajay tiba-tiba saja menyuruh mereka untuk kembali.
"Kita harus segera menemukan kamera itu, ada sesuatu di sana," timpal Tama.
"Kamera?" Dirga menatap heran mereka berdua dari kaca depan.
Aqilla memeluk Tama, ia tak tahu lagi, perjalanan yang ia harapkan mampu untuk menyenangkan hati, justru berujung petaka. Dirga memutar mobilnya dan kembali menuju villa horor itu.
"Kita berpencar jadi dua regu. Satu regu terdiri dari tiga orang dan memeriksa area masing-masing," ucap Andis.
"Regu pertama bakalan geledah lantai bawah, Ajay, Dirga dan Mila. Regu kedua Tama, Aqilla dan Gua, akan geledah lantai atas."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantra : The Bloody Game
HorrorSpin Off Mantra Coffee, menceritakan Dirga, Andis, Tama, Ajay, Karmila dan Aqilla yang berlibur ke kota Bandung. Mencoba berkomunikasi dengan mereka yang tak kasat mata menggunakan papan Ouija. Tanpa mereka sadari, permainan itu membawa petaka untuk...