s h i a w a s e

58 10 0
                                    

"Etto ... sebelumnya perkenalkan namaku Akame Yoona, dari kelas 1-4, dulu kita juga berada SMP yang sama. Maaf jika mengganggu waktu istirah--... ."

"Kalau begitu cepat katakan apa keperluanmu." Potong laki-laki di hadapannya. Yoona pun tersenyum.

"Aku ingin menagih jawabanmu."

"Jawaban? Pertanyaan apa?"

"Kau pasti sudah membaca surat yang terselip di buku Matematika mu kan?"

"Ah, tidak. Aku membuangnya."

"Kalau begitu biar aku ulang isi surat tersebut, Tsutsujimori-san."

Yoona menundukkan kepalanya sejenak, kemudian kedua iris merah mereka kembali bertatapan. Semilir angin di hari terakhir sekolah sebelum liburan musim panas menerbangkan anak rambut mereka berdua,

" ... "

Terasa panas dan menyesakkan.

∵∴∵∴∵⊄⊅∵∴∵∴∵

Rosho Tsutsujimori x Yoona Akame

Menatap terangnya kota Osaka di malam hari dari puncak menara Tsuutenkaku, terbesit di pikiran pria jangkung tersebut untuk membuat bahan lelucon selanjutnya menggunakan menara ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Menatap terangnya kota Osaka di malam hari dari puncak menara Tsuutenkaku, terbesit di pikiran pria jangkung tersebut untuk membuat bahan lelucon selanjutnya menggunakan menara ini.

Rosho memanjat pagar pembatas untuk melihat keseluruhan menara ini dari atas, rambut lavender nya tertiup angin kala ia melihat ke bawah.

Tiba-tiba ia ditarik oleh dua orang, membuatnya jatuh hampir menindih mereka.

"Apa yang kau lakukan?!"

"Aku tau di kelas tadi leluconmu sangat garing, tapi kau tidak boleh sampai mengakhiri hidupmu segala!"

Dua orang itu langsung berteriak tepat di depan wajahnya, Ia melihat dua orang dihadapannya bergantian dengan wajah menyelidik.

"Apa yang kalian berdua maksud?"

"Eh? Bukannya tadi kamu mau lompat?" Jawab si wanita. Pria hijau di sebelahnya mengangguk tanda setuju.

"Hah?!"

∵∴∵∴∵⊄⊅∵∴∵∴∵

Mereka bertiga kini berada di sebuah cafe. Tadinya, hanya Rosho yang di seret oleh Sasara untuk di interogasi. Namun wanita yang berperan sebagai orang lewat di kejadian tadi pun ikut terseret atas permintaan Rosho.

Beberapa pertanyaan terlontar dari mulut Sasara, ditujukan pada Rosho. Sasara masih tidak percaya ternyata kejadian tadi hanyalah sebuah kesalahpahaman.

"Aku tadi sedang memikirkan bahan lelucon baru, ok? Siapa juga yang akan bunuh diri hanya karena leluconnya garing?"

"Benar juga. Jadi, tentang apa?"

ᩡ• Last Year [Rosho Tsutsujimori] | Hypnosis Mic ٬٬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang