"Baru kali ini liburan gue terasa biasa aja malah mungkin bisa di bilang buruk" Mark mendengus kesal sebab Bidadari yang ia temui kemarin sore tampaknya tidak meresponnya, sangat berbeda dari 127 perempuan yang sudah Mark kenal sebelumnya.
"Kenapa Lo? Chat Lo ngga di bales sama bidadari yang Lo temuin kemarin sore?" Tanya Ridho.
Mark hanya diam
"Menurut gue ya, semakin Lo nggak bisa ngehargain perasaan cewe semakin Lo nggak ada semangat buat hidup"
Lanjut Ridho sambil meneguk secangkir kopi."Maksud lo?" Tanya Mark tak paham.
"Gini ya, Lo mainin hati cewek berarti cinta Lo cuma candaan hidup Lo juga nggak akan berwarna coba sekali aja hargain perasaan cewek bahagiain dia ya intinya Lo belum menemukan cinta sejati Lo aja" jelas Ridho yang membuat Mark semakin heran dan tak mengerti, entahlah Pikiran Mark hanyalah menaklukkan hati perempuan lalu menyakitinya.
"Wiss, lama amat ke WC nya, jangan jangan abis C*Li ya lu?" Ucap Mark mengalihkan pembicaraan
"Sembarang Lo kalau ngomong, gini gini gue ga pernah tuh ya masturbasi masturbasi begitu" protes Angga yang baru saja datang.
"Halah, bohong aja gue tau setiap hari Lo begitu kan? Efek LDR haha"
Mark tertawa terbahak-bahak"Oh ya, kapan nih kita dikenalin sama cewek Lo ngga?" Tanya Ridho.
"Iya nih, nanti nanti aja keburu kita lulus SMA terus masuk kuliah, Lo tau kan kita nggak ada yang se-universitas semuanya berpisah" ucap Mark dramatis.
"Yaelah slow, kaya hidup di zaman purba aja lu pada Sekarang kan udah canggih bro tinggal pencet-pencet aja langsung nyambung"
"Ya kan kalo ketemu langsung beda ngga" protes Ridho.
"Betul tuh, ohya bukannya cewek Lo orang Bandung ya? Kebetulan dong gimana kalau arah pulang kita mampir dulu?" Tanya Mark antusias.
"Nggak nggak! Nanti lo malah nggak mau balik ngeliat cewek gue yang mukanya aduhai badulimpak Badung Ding ser"
"Yaelah lebay amat! Masih beda jauh kali kalau sama yayang Dinda mah" ucap Mark bangga.
"Yayang yayang mata Lo peyang! Kaya yang udah jadian aja!" Angga menggetok kepala Mark dengan sendok kopinya.
"Sakit anjim!"
"Udah udah jangan pada ribut! Gue aja yang punya cewek yang sebelas dua belas mirip Lisa black pink b aja nggak lebay kaya Lo berdua!" Ucap Ridho lalu masuk ke dalam vila yang mereka pesan.
"Dah lah mending gue tidur dari pada ngomong sama jomblo LDR" Mark pergi meninggalkan Angga yang masih santuy dengan kopi susunya.
****
Pagi hari, cuaca yang sangat tidak mendukung untuk mengabadikan momen.
"Sial, udah pake outfit termahal malah hujan" cerca Mark
"Jangan gitu, hujan itu Rahmat kena azab baru tau rasa Lo" Angga melempar bantal tepat ke muka Mark, Mark kembali membalas dengan pukulan tangannya yang mendarat di kepala Angga
"Untung muka ganteng gue ORI kalo kawe udah rusak ini mah dasar jomblo!"
"Apa? Jomblo? Lo kali sadar dong!" Ucap Angga tak terima.
"Eh Lo liat jam tangan gue gak? Tadi gue taruh disini" Ridho menunjukkan tangannya ke meja nakas tempat ia menaruh jam tangannya beberapa menit yang lalu.
Angga menaikkan bahunya tanda tak tahu sementara Mark mulai cengar cengir.
"Pinjam dulu ya, buat foto"
KAMU SEDANG MEMBACA
FuckBoy
RomanceMark George, ya ini adalah cerita seorang jantan yang tidak peduli dengan hati. menurutnya ia diciptakan hanya untuk bersenang-senang semata.