03 ; bubur ayam

103 20 0
                                    

Minggu pagi , matahari yang belum terlalu terik , cuaca yang lumayan sejuk , perut yang lapar , membuat seorang Kim Wonyoung ingin keluar dan mencari sarapan.

"bundaa ! wony keluar ya , mau cari sarapan !" teriaknya dari ambang pintu rumah.

"iyaa sayang , sekalian nanti mampir ke warung mpok sana dulu ya bunda nitip garam !" Perintah roa dari arah ruang tv.

"Siap ibu negara , laksanakan !" Ucap wonyoung memperagakan sikap hormat.

Setelah ada kali 7 menit jalan dari arah rumah , wonyoung menemukan gerobak bubur ayam yang terletak tak jauh dari taman komplek rumahnya.

"makan bubur ayam enak kali ya pagi-pagi , tapi beli minum dulu deh di aflamrat" ucapnya berlari kecil ke arah toko bertuliskan aflamrat.




































"rutoo , beliin gue bubur ayam doongg" may masih berusaha membangunkan Haruto yang sekiranya tertidur begitu nyenyak.

"heum" deheman Haruto membuat seorang Watanabe may itu menoleh.

"TOO BELIIN GUE BUBUR AYAM ANJIR CEPETT" may masih tak menyerah untuk membangunkan kembarannya itu.

"ck , anjir ni bentar cuci muka dulu gue ah" ucap haruto yang masih mengucek matanya.

5 menit setelah keluar dari kamar mandi , kini Haruto sudah berada di daerah taman.

Matanya terus mencari sesuatu 'gerobak bubur ayam' , tetapi ia melihat sesuatu yang tak asing , matanya teralihkan.

"WONYO !" teriaknya saat melihat seseorang berperawakan persis seperti wonyo.

yang dipanggil menoleh , menyipitkan matanya , ah toto.

"hi toto !" ucap wonyo melihat haruto yang mulai mendekat.

"tumben to hari Minggu bangun pagi ?" ucap wonyo mengernyitkan dahinya , karena ia tau seorang haruto tidak suka bangun pagi pada hari libur.

"dipaksa may , minta beliin bubur ayam" dan wonyo hanya ber-oh ria saja.

"ga mau sekalian pesen to?" wonyo yang berfokus pada buburmya mengalihkan arah pandang.

"iya ini pesen 3 sekalian mami" ucap toto menunjuk arah abang-abang yang sedang menyiapkan 3 bubur ayam.

tak terasa 15 menit berlalu, kedua sejoli itu masih saja asik mengobrol, hingga haruto lupa jika ia sedang membawa bubur titipan may.

"iya to, wonyo duluan dadahh!" ucapnya melambaikan tangan pada haruto, anak itu tersenyum manis menatap punggung wonyoung yang perlahan memasuki pintu rumah.

"anj- ing" haruto teringat akan may, pasti ia sudah siap-siap akan mencabik-cabik haruto, karena telat membawa titipannya.



































sorry pendek banget ya :(
kapan-kapan double up deh 🙈

rasa - wonrutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang