Plak
"Dasar anak ga tau diri! Pembawa sial"hardik hendri ayah sasyaTamparan dam makian sudah jadi santapan untuku setiap hari,tatapan kebencian setiap aku memasuki rumah itu
Tak ada lagi cinta bagiku di rumah ini,tak ada perhatian untuku.
Aku berjalan gontay menuju kamar, mengabaikan mereka yang terus mencaci maki diriku,bahkan tamparan itu tak terasa di pipiku.
Aku membuka sedikit pintu kamarku
Aku mendengar ketukan pintu dan aku melihat gadis cantik yang mirip sepertiku"Mama kesya pulang!"
"Eh sayang kok kamu pulang ga ngabarin kan bisa di jemput sama papa,bikin khawatir aja" ucap diana kepada anaknya."Ngak kok mah tadi kesya diantar sama teman" jawab kesya.
Itu kembaranku,aku menatap diri di cermin,menatap diriku yang rapuh.
"Apa aku tidak pantas untuk bahagia?"
"Apa gak ada rasa kasih sayang di hati papa dan mamah untuk ku?"Ribuan pertanyaan hadir di pikiranku,ingin rasa nya aku menangis berteriak sekencang kencangnya,melupakan rasa sakin ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
my idiot boyfriend
Romance"Lepel tertinggi dalam mencintai Adalah disaat kita bisa mengiklaskan" -sasya sri suryani megantara-