~Prolog~

22 4 0
                                    

~"Siapa kamu, Kenapa didalam mimpi ku kamu selalu meninggalkan ku? Apakah kamu sepenting itu untuk ku dimasa lalu?"~

~~~♪~~~♪~~~♪~~~


Sosok samar samar mengucapkan perpisahan kepada ku dan berbalik memunggungi ku lalu sosok itu hilang seiring dengan langkah kaki yang menjauh dari tempat ku berada.

"TIDAK KUMOHON JANGAN PERGI!" Teriak ku histeris. Lalu aku terbangun sambil meringis akan kepalaku yang tiba tiba merasa sangat berat dan pandangan sekeliling yang terus berputar.

Aku dengan susah payah melihat kearah jam dinding kamar ku yang sudah menunjukan pukul enam dini hari. Dengan gerak badan yang masih sedikit terhuyung aku mencoba bangkit dari kasur ku. Aku berjalan pelan kearah kamar mandi, hingga sampai lah aku di wastafel. Aku menatap bayangan diriku yang terpantul dicermin sambil bergumam kecil.

"Mimpi itu lagi..."

Aku mencuci wajah ku mencoba tak mengingat mimpi itu kembali dan fokus dengan aktivitas pagi ku. Namun mimpi itu terus terulang dikepala ku bagaikan sebuah film dokumenter.

"Siapa sih dia? Kenapa gue gak bisa inget dia? Apa dia ada hubungannya dengan hilang ingatan gue? Atau jangan jangan dia dulu orang yang penting buat gue? Sebenernya dia siapa sih bikin gue bingung aja?" Gumam ku dengan nada bertanya tanya.

~~~

Seseorang menepuk pundak ku tak begitu kencang tapi membuat ku sedikit terkejut. "Pagi lee suji." Ujarnya ceria diiringi senyuman menghangatkan. Yah, gadis yang menepuk pundak ku tersenyum hangat.

Aku menoleh, dia adalah sahabat ku namanya Park Byeol. Dia adalah sahabat ku sejak SD dan kini aku sudah menginjak usia 17 tahun, sejak aku kehilangan ingatan ku tiga tahun yang lalu sahabat ku ini selalu ada menemaniku. Aku dapat mengingat dirinya entah kenapa dia adalah orang pertama yang aku ingat selain diriku sendiri.

Aku membalas senyumannya. "Pagi juga." Dia menatap ku seperti sedang mengintrogasi ku.

"Kantong mata lo makin gede tuh, lo gak apa apa kan?" Aku mencoba tersenyum manis dihadapannya.

"Gue gak apa apa kok." Ia masih menatap ku dengan wajah masih curiga.

"Lo yakin, kalo ada apa apa cerita aja sama gue."

"Sebenernya, ada yang pengen gue tanyain sama lo."

Ia menatap ku sembari menunjukan mimik wajah penuh tanya. Aku sedikit menghela napas hingga akhirnya aku memutuskan untuk menceritakan kepadanya tentang seseorang yang selalu ku lihat dalam mimpi ku.

"Apa ada seseorang yang penting untuk gue dulu sebelum gue kehilangan ingatan gue? Mungkin seorang laki laki." Dia menatap ku dengan posisi mematung.

Aku melihat wajahnya yang sedang kebingungan. "Lo udah inget?" Aku mengernyit heran.

"Ada apa emang?" Kulihat Byeol menggeleng pelan dengan senyum kikuk seperti ada sesuatu yang ia sembunyikan.

"Gak kenapa kenapa kok, oiya gue ke kelas temen gue dulu ya mau balikin buku komik, bye!" Ujarnya dengan nada terburu buru sembari melambai ke arah ku.

Dan kini aku berdiri sendirian di lorong sekolah. Mata ku tiba tiba tertuju kearah seorang laki laki dengan senyuman manis yang menghiasi wajahnya. Senyuman paling indah yang pernah ku lihat. Ia adalah ketua osis disekolah ku namanya Kim Doyoung. Aku menyukainya sejak aku menginjak SMP kelas 3 atau lebih tepatnya kelas 9 kini aku sudah menginjak SMA kelas 2 atau lebih tepatnya kelas 11. Kim Doyoung seumuran dengan ku kita hanya berbeda kelas saja.

◉ The Past ◉Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang