~"Kenapa harus dia dan bukannya aku?"~
~~~♪~~~♪~~~♪~~~
Aku merasa mood ku hari ini hancur. Aku menutup pintu dengan kencang dan segera mengganti pakaian sekolah ku. Selama perjalanan tadi Taeyong oppa terus memperhatikan ku, aku sadar itu namun aku hanya diam tak peduli dan mencoba tidak melihat kearah kakak ku itu.
Setelah mengganti pakaian aku segera mendudukan diri ku dikasur sembari membuka laptop untuk menonton film drama korea kesukaan ku.
Hingga tanpa sadar berjam jam ku lewatkan hanya untuk melihat oppa oppa kesukaan ku. Aku merasa mulut ku mulai terasa kering dan akhirnya memutuskan untuk mengambil segelas air didapur. Saat kaki ku melangkah menuruni tangga aku mendengar suara yang sangat berisik berasal dari ruang keluarga yang kebetulan jaraknya lumayan dekat dengan dapur.
Aku yang penasaran lansung menuju dapur mengambil segelas air lalu berjalan kearah ruang keluarga. Aku sedikit terkejut dengan seseorang yang tengah bercanda sambil bermain play station dengan Taeyong oppa. Orang itu menyadari keberadaan ku dan segera menatap ku dengan pandangan yang sama terkejutnya.
"Lee Haechan?" Ucap ku tanpa sadar.
Saat aku berbicara seperti itu Taeyong oppa akhirnya ikut menatap kearah ku sembari tersenyum manis. Aku bertanya tanya dalam hati.
"Oiya dek kenalin ini Haechan dia sahabat oppa dia juga anak dari geng 127, dan Haechan ini Suji adek gue. Kalian pasti udah kenal kan ya karna kalian sekelas." Sepertinya Taeyong oppa dapat membaca pikiran ku, aku bahkan belum bertanya tapi dia sudah menjawabnya seperti dia tau apa yang ingin ku tanyakan.
Kakak ku itu, memang memiliki geng yang ku tau bernama geng 127. Aku tidak tau jelasnya tapi Taeyong oppa pernah bercerita bahwa ia memiliki 10 anggota di geng nya. Tapi yang ia perkenalkan pada ku hanya Yuta oppa, Jaehyun oppa, dan Jungwoo oppa, tapi aku juga tau bahwa Jhonny oppa kakak kelas ku juga merupakan anggota geng 127 dan baru saja Taeyong oppa memberi tau bahwa Haechan juga termasuk anggota dari gengnya.
Dan yang lebih mengejutkan lagi Taeyong oppa mengatakan..."Haechan juga tetangga kita rumahnya ada di sebrang, dia dateng kesini karna tadi oppa yang ajak." Ujar Taeyong oppa masih mempertahankan senyuman manisnya.
Aku yang kebingungan hanya bisa diam membiarkan kakak ku kembali bercerita begitu juga dengan Haechan, aku dapat melihat dari raut wajahnya bahwa dia terlihat masih tidak percaya bahwa aku adalah adik dari seorang Lee Taeyong, walaupun ia tak mengatakannya tapi itu sudah sangat jelas tercetak diwajahnya.
Aku akhirnya membuka suara. "Oppa aku kembali ke kamar ku dulu ya, kalian lanjutkan saja permainan game nya aku mau istirahat sebentar dikamar."
Taeyong oppa hanya mengangguk sebagai jawaban. Haechan masih terdiam seperti mencerna segalanya. Lalu akhirnya ia pun kembali fokus pada gamenya.
.
.
.
.
.
"Hei Haechan." Haechan yang merasa namanya terpanggil lalu menoleh sembari mengernyit bingung.
"Lu sekelas ama adek gue kan?" Haechan mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan Taeyong tetapi dengan pandangan yang tak teralihkan dari layar.
"Adek gue itu gimana sih kalau di kelas?" Haechan menoleh sebentar melihat wajah orang disebelahnya yang seperti mempunyai banyak pertanyaan dikepalanya.