Chapter 02

345 32 0
                                    

Hinata POV

Sudah hampir 2 minggu aku secara resmi menjadi kekasih dari seorang manajer cantik kami yaitu Hitoka Yachi. Semua orang di Sma Karasuno sudah tahu tentang hubungan kami, tentu karena mereka menguping saat itu. bahkan orang tua dari Hitoka chan sudah tahu kecuali orang tuaku aku tak ingin mereka mendengar ini karena mereka akan bersedih.

Hari ini adalah hari rabu seperti biasa aku masuk sekolah menggunakan sepeda kesayanganku dan aku berpikir nanti aku akan meninggalkan sepeda ini di dalam gudang untuk selamanya.

Sesampainya disekolah aku menaruh sepedaku di tempat parkiran sepeda saat hendak berjalan menuju gedung sekolah ku aku melihat di samping kiriku tepatnya di depan gerbang masuk aku melihat seorang Pria bersurai Raven dan dia adalah Kageyama. Kami saling bertatapan lalu beberapa saat kemudian aku berlari dan dia pun juga ikut berlari, kami berlari hingga ke tempat Latihan Voli dan kebetulan Kageyama yang memegang Kunci ruangan latihan jadi kami langsung berlatih Receive di dalam.

"Oi bagaimana hubunganmu dengan dia" tanya Kageyama

"Baik baik saja" Jawabku

"Apa kau sudah memberitahunya" Tanya Kageyama

"Belum, aku tak sanggup untuk mengatakannya, sejak aku jadian dengannya dia terlihat sangat bahagia, dia terus tersenyum, aku tak ingin senyumnya hilang oleh takdir" Jawabku

"Jika senyumnya hilang maka itu salahmu bodoh, jika kau ingin dia bahagia maka tinggalkan dia jangan kau belenggu dirinya dalam kenangan nanti" Ujar Kageyama

"Y aku tahu itu tapi tetap saja aku mencintainya aku berharap bisa terus mencintainya sampai akhir waktu tapi aku tak'akan bisa" Jawabku

"Suatu saat nanti, jika hal tersebut terjadi, bisakah aku menyerahkan Hitoka padamu Kageyama" Ujar ku meminta tolong kepada Kageyama

"Tidak, dia itu milikmu aku tak berhak mengambil sesuatu yang seharusnya bukan menjadi milikku" Tolak Kageyama

"Ta tapi" Saat aku ingin menjawab penolakan Kageyama Tiba tiba ada seseorang yang masuk mereka adalah Tsukishima dan Yamaguchi

"Hah kau ini tak pernah mengerti y, jika kau cinta kepadanya maka tinggalkan dia hanya itu satu satunya cara agar dia bisa bahagia nanti" Ujar Tsukishima

"Y Tsuki benar akan hal itu Hinata, Jika kau tidak keberatan aku akan menjaga Yachi san untukmu" Saran Yamaguchi

"Tapi aku mencintainya, aku sangat mencintainya" Ujarku sambil menangis

"Iya aku tahu itu tapi jika kau terus seperti ini maka kau yang akan terus tersakiti" Jawab Yamaguchi Sambil memelukku

Tiba tiba pintu ada seseorang yang masuk dia Adalah Hitoka

"Selamat pagi, eh kau kenapa Sho kun" Ujarnya sambil melihatku menangis

"Ti..tidak apa apa" Jawabku

"Ta..Tapi tadi aku melihatmu menangis" Kata Hitoka Padaku

Dia memelukku dengan sangat erat

"kau kenapa Sho kun Jika kau ada masalah ceritakanlah padaku, aku akan menjadi tempat Keluh kesah untukmu jadi jika kau ada masalah ceritakan padaku, aku akan selalu mendengarkan cerita mu" Ujarnya sambil menangis di Pundakku

"Kageyama kun boleh aku bertanya" Tanya yachi kepada Kageyama

"Dia tak kenapa-kenapa hanya kelelahan jadi tadi dia tidak diizinkan berlatih oleh Pelatih Ukai" Jawab Kageyama berbohong

"Oh astaga Sho kun kau membuatku Khawatir, Kupikir kau terluka atau yang lain" Ujarnya sambil tersenyum melihatku

"Kan sudah kubilang aku tidak kenapa-kenapa" Jawabku sambil tertawa bersamanya sementara Kageyama, Tsukishima hanya menatap kami datar kecuali Yamaguchi yang matanya sudah berkaca kaca.

Sementara itu di depan pintu masuk ruangan Klub Voli ada 3 orang yang melihat kami Mereka adalah Tanaka san, Noya san, dan Ennoshita san

"Hahahahaha mereka bahagia sekali" ujar Nishinoya kepada Tanaka

"Y kau benar, mungkin kita ini bisa disebut sebagai penjahat di film film ya" Jawab Tanaka

"Y kita telah bersalah karena Menyatukan 2 unsur yang sampai akhir pun taakan pernah bersatu" Ujar Noya san sambil memasang Raut wajah sedih

"Sudahlah kita biarkan saja mereka seperti itu dulu" jawab Ennoshita

"Ta..tapi Ennoshita apa kau tidak merasa kasihan kepada Yacchan dia akan sangat depresi nanti" Tanya Tanaka

"Aku merasa kasihan tapi mau bagaimana lagi ini takdir kita harus tabah dalam menghadapinya" Jawab Ennoshita

"Y kau benar" Ujar Tanaka

"Selamat Pagi" Ujar Noya san pada kami

"Pagi" Jawab kami

"Hei Hinata, kalian kelihatannya sedang bersenang bersenang ada apa nih bagi bagi dong" Tanya Tanaka san sambil tersenyum

"Ah ini Tanaka san tadi Kageyama kun Bilang Bahwa Sho kun tidak bisa bermain jadi tadi dia Menangis" Jawab Hitoka

"Hahahahaha Shoyo kau payah sekali" Jawab Noya san dan pagi itupun masih diterangi oleh cahaya kebahagiaan

"Mereka kelihatan bersenang senang ya Ukai kun"Ujar Takeda sensei Kepada pelatih Ukai dan ternyata mereka berdua mendengar pembicaraan kami di depan pintu Lorong sebelah kiri

"Y dan Kita sangatlah kejam y" Jawab Pelatih Ukai

"Apakah kau masih berpikir seperti itu" Tanya Takeda sensei

"Eh apa maksudmu" Ujar pelatih Ukai

"Ini bukan salah siapa siapa ini adalah Takdir dari Tuhan dan kita sebagai manusia tidak bisa melakukan apa apa selain menerima takdir tersebut" Jawab Takeda sensei

"Y Kau memang benar tapi kenyataanya tetaplah menyakitkan dan jika kau menjadi Yacchan apa yang akan kau lakukan" Tanya Pelatih Ukai

"A..aku tidak tahu" Jawab Takeda sensei

"Selamat pagi Ukai san, Takeda Sensei" Ujar Ryota dan Junior kami yang lain dan itu membuat Mereka berdua Terkejut

"Waaaa, eh kau Ryota, dasar membuat orang terkejut saja" Kata Takeda sensei dan Pelatih Ukai

"Apa yang kalian lakukan disini, apa kalian masih terpikir soal itu" Tanya Anak kelas satu yang lain bernama Ise

"Hah anda berdua terlalu memikirkannya" Ujar Ryota

"Aaa... sudah sudah ayo kita masuk" Ujar pelatih Ukai

"Baiklah" sahut para anak kelas 1

"Selamat pagi" Ujar Takeda Sensei Kepada kami

"Pagi" Jawab kami dan hari itu pun berakhir ketika aku mengantarkan Hitoka ke rumahnya. Setelah mengantarkannya aku pun pulang menuju ke kediaman ku

"Aku pulang"ujarku dan saat membuka pintu disitu ada ibu yang sedang menyiapkan makan malam

'Selamat datang Sho nichan" Ujar adikku yang bernama natsu

"Selamat datang Shoyo bagaimana hari ini disekolah"Tanya ibu

"Yah seperti bisa bu tidak ada yang spesial, aku akan langsung tidur bu bolehkan aku melewatkan makan malam" Jawabku

"Baiklah kau istirahat saja y" Ujar ibu

"Baik terima kasih bu" Ujarku sambil tersenyum keaarah ibu

" Ya tuhan betapa lugunya anakku, tetapi anak yang lugu, polos dan menggemaskan itu harus mengalami takdir yang menyakitkan"

Saat aku berada dikamar aku langsung berbaring di kasur dan aku menatap kosong langit langit kamar dan aku pun menangis, mengingat wajah Hitoka hari ini yang begitu tulus saat berkata bahwa ia akan mendengarkan semua keluh kesahku lalu dia tersenyum setelah kageyama berbohong padanya dan senyumnya itu adalah senyum yang akan terus kurindukan jika aku tiada nanti.

Chapter 02 End

Next Chapter 03

                                                                                         Bersambung..

Broken Heart {Hinayachi} (Complete✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang