Terdengar suara kehidupan bumi, sayup-sayup Anatha membuka matanya. dingin, sunyi, sepi begitulah yang dirasakan Anatha. pagi ini sama seperti pagi-pagi sebelumnya, Anatha melakukan aktivitas paginya lagi. setelah membereskan semuanya, Anatha langsung menuju meja makan. mata Anatha menyelusuri tiap-tiap ruangan, sunyi yang dia dapat. Hanya ada Bi Sumi yang sedang mempersiapkan sarapan untuknya.
" silakan dimakan non" suara sang bibi menghentikan kesunyian.
" ayah dan ibu tidak pulang lagi Bi?" tanya Anatha menuju meja makan.
" tidak non, tadi bibi dapat telepon" jawab bibi dengan seksamaBegitulah hari-hari Anatha. Tidak seperti layaknya gadis lainnya, yang merasakan kehangatan orang tua. Apalagi Anatha anak tunggal,ayah Anatha bekerja sebagai pengusaha dan ibu Anatha bekerja sebagai dokter. Anatha ingin sekali memberitahu kepada orang tuanya apa yang dia rasakan, namun orang tuanya selalu sibuk dengan urusan mereka masing-masing, hanya ada bibi yang selalu menemani Anatha.
Anatha langsung bergegas pergi sekolah, hari ini sedang ada acara pentas seni di sekolahnya. Anatha menjadi panitia, jadi dia terlihat sibuk dengan acara di sekolahnya tersebut. itulah keseharian Anatha, dia menyibukkan diri di sekolah supaya tidak teringat kisahnya di rumah." hai " sapa seorang cowok
" ha-i " jawab Anatha terbata karena terkejut
" kamu panitia juga ya, kenali aku Ibra. anak IPS 3" jawab laki-laki itu yang ternyata bernama Ibra
" eh iya, aku panitia, namaku Anatha" jawab Anatha dengan wajah capek nya
" nih, aku ada minum, minum aja kayaknya kamu kecapean" Ibra menjulurkan minuman yang dipegangnya
" terima kasih Ibra" Anatha mengambil minuman tersebut. " aku ke sana dulu ya" Anatha kembali bersuara
" oke , hati-hati" Ibra melambaikan tangannyaAnatha kembali melakukan aktivitas sampai acara selesai. Dan waktunya pulang, Anatha harus pulang terlambat dari biasanya. Di sepanjang perjalanan, Anatha hanya menatap langit malam yang indah. kembali teringat dengan kesunyian yang dia rasakan di rumah. sesampainya di rumah, mata Anatha kembali menyelusuri tiap ruang berharap orang tuanya telah pulang. Namun nihil, dia tidak mendapatkan apa yang dia inginkan. Anatha langsung menuju kamarnya dan membersihkan diri. Karena lelah, Anatha lelap dalam keheningan malam
KAMU SEDANG MEMBACA
sendiri
Teen Fictionkesendirian, itulah yang dirasakan Anatha. Anatha terlahir sebagai anak tunggal dari ayah yang bekerja sebagai pengusaha dan ibu yang bekerja sebagai dokter. Namun kedua orang tuanya itu hanya sibuk mengurus urusan mereka masing-masing. Mereka tidak...