senja

10 1 0
                                    

Hari ini libur semester Anatha. Anatha dan keluarga besarnya berlibur ke puncak. Anatha bahagia karena kedua orang tuanya ikut. Mereka pergi menggunakan dua mobil pribadi. Pagi sebelum berangkat, Anatha dan keluarganya mempersiapkan kebutuhan selama di puncak. Sepupu Anatha juga bahagia dengan liburan mereka.

Anatha semobil dengan keluarganya, dan sepupu yang lain dengan mobil berikutnya. Sepanjang perjalanan tidak ada suara percakapan, hanya terdapat suara kendaraan yang datang bergantian.  Ayah Anatha sibuk menyetir mobil dan ibu Anatha sibuk mengurus pekerjaannya via handphone. Anatha hanya memandangi pemandangan selama perjalanan. Bosan, itu yang dirasakan Anatha.

" Natha, ibu hanya bisa satu hari di puncak. Ibu harus pulang setelah itu, karena ada pekerjaan yang harus ibu urus" suara ibu memecahkan keheningan
" Yah, padahal kan ini hari libur Bu" jawab Anatha kecewa
" Mau gimana lagi, ibu ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan" jawab ibu meninggi
Suasana hening kembali. Beberapa jam kemudian
" Natha, ayah juga hanya bisa satu hari di puncak, ada pekerjaan yang tidak bisa ayah tinggalkan" kata ayah pelan
Anatha tidak jawab sama sekali, dia melemparkan wajah keluar, melihat puluhan mobil yang lewat.

"Huff, lelah sekali" Anatha merebahkan tubuhnya ke kasur. Anatha baru sampai di puncak. Setelah menghilangkan penat, Anatha membersihkan dirinya dan bersiap untuk makan siang. Suasana di puncak sangat sejuk, menyejukkan hati. Namun, Anatha hanya memandangi senja yang mulai datang lalu pergi. Senja itu sangat menggambarkan suasana hati Anatha, senang diawal sedih diakhir. Setelah puas melihat senja, Anatha kembali ke kamar, mendengarkan lagu hingga terlelap.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

sendiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang