Prolog

4 1 0
                                    

"Kamu kenapa nangis?"  tanya gadis kecil itu pada anak laki laki didepannya.

anak lak laki itu memilih tidak menjawab. memilih menyembunyikan wajahnya dengan tangan. bahunya bergetar hebat.

"Kata mama kalo banyak nangis nanti matanya bisulan loh."  ucap gadis kecil yang berusaha menghibur. 

Namun sayang anak laki laki dihadapannya bukannya diam, malah semakin nyaring isakkannya. Membuat gadis itu perlahan memegang tangan anak laki laki itu dan meletakkan choco cup cake  dengan tanda  smile dan sprinkle warna warni diatasnya.

"kata mama kalo makan coklat bisa bikin hati senang dan bahagia." ucap gadis kecil tulus. 

Kali ini usahanya berhasil. Anak laki laki itu terdiam. Menatap lekat cup cake ditangannya. sambil sesekali menyeka air mata. Perlahan bibirnya yang pucat terangkat. Rasanya sejak kecil ia tidak pernah makan atau bahkan melihat kue se imut ini. Yang ada hanya obat obatan dan suntikan serta sayuran hijau dan ikan. membuatnya mau tidak mau harus menahan mual dan nyeri disekujur tubuhnya setiap hari.

"Araaaaa!" panggil sekelompok anak di lorong rumah sakit. 

gadis kecil yang dipanggil ara tersebut menoleh. Tersenyum melihat teman temannya. atau lebih tepatnya teman teman seperjuangan melawan maut. Mereka pun menghampiri Ara dan anak laki laki dihadapnya yang sedang duduk di arena bermain rumah sakit. 

"Siape ni ara?" tanya Genta

"Gak tau. hehehe" cengir Ara.

"Kenape mukenye asing pon? tak pernah tampak." tanya Stella, gadis kecil berkupluk merah.

anak laki laki itu memilih diam. Ia juga tidak kenal dan baru kali ini bertemu mereka. Hanya dia sendiri pasien di kamar tersebut. Berbeda dengan Ara, Genta, Stella, Avana yang berada di kelas 3 sehingga kamarnya disatukan.

"Ya udah gak papa. Halo. aku ara. ini genta, stela, dan avana. nama kamu siapa?" ucap Ara riang. Ia memang dikenal dirumah sakit sebagai gadis kecil yang ramah dan supel bahkan terhada psuster dan pasien di rumah sakit. membuat siapapun merasa senang berada di dekatnya. 

"aku Rafial."

"Jadi temen kita yuk?" ajak Ara sambil tersenyum manis.

                                                                                                            ***

esok lusa mereka pun menjadi teman akrab. Namun jangan lupakan bahwa mereka beranggotakan 6 orang. Satunya lagi bernama kematian.



Assalamualaikum ^_^

Anyeong Ayuhannas :)

Salam kenal ^^. ini story pertama aku yang aku upload di Wattpad. Thank u udah mau mampir. Jangan lupa vote dan coment yah. happy reading <3



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rafial & AlfiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang