Happy reading♡♡♡
Setelah pembicaraan dan perkenalan unfaedah kelas bobrok tadi, mereka langsung pergi menuju kantin sekolah untuk mengisi perut mereka yang sudah demo ke dpr, canda dpr.
Jangan heran kenapa kelas mereka orangnya pada barbar, cacing perutnya aja barbar.
Kini mereka sudah duduk di bangku kantin, tidak semeja semua, karena meja kantin hanya bisa diduduki delapan orang saja.
"Woy faiz pesenin nih buat satu kelas!" Seru doy, salah satu murid yang bisa dibilang berandal.
Faiz yang dipanggil berdecak kesal, menarik salah satu siswa gemuk di sebelahnya "bantuin gue lo, mana bisa gue bawa pesenan satu kelas. Ambruk badan gue" sungutnya
"Ini pesen apa?" Tanya faiz lagi
"Mie ayam aja dah, minumnya es teh. Samain semua biar gak ribet" ujar Al mewakili siswa lainnya.
Faiz mengangkat jarinya membentuk 'ok' lantas pergi menuju stan makanan bersama lelaki gemuk yang ditariknya.
Selagi menunggu pesanan datang, Al mengalihkan pandangannya kearah Ai yang tepat berada di hadapannya sedang berbincang bincang dengan temannya.
Ia menopang dagu dengan sebelah tangannya seraya menikmati pemandangan didepannya.
'Cakep banget sih calon bini gue! Jadi gasabar pengen nikah, bayangin dong pas gue bangun pagi terus buka mata ehhh liat bidadari disebelah. Ck elahhh gue halu banget udah kek pens nya kpop!' Batin Al senyum senyum.
Sedangkan Adim yang sedari tadi melihat tingkah temannya yang tidak biasanya. Ah dia lupa, Al kan memang aneh.
Seringaian kecil muncul dibibirnya saat melihat Al yang masih melamun dengan mulut yang sedikit terbuka. Ia mengambil sambal yang tak jauh dari jangkauannya. Lantas mengambil sesendok sambal, dengan pelan ia mengarahkannya ke arah mulut Al yang masih menganga kecil.
Dan...
Hap.
Sambal itu masuk sempurna ke mulut Al yang masih tak sadar. Adim menahan tawa ketika melihat temannya itu malah mengunyah sambal pemberiannya.
Murid yang ada di meja itu ikut memperhatikan, termasuk Ai. Melihat bagaimana Al mengunyah sambal seolah mengunyah ayam goreng.
Selang beberapa detik
Al tersadar...refleks ia berdiri merasakan pedas yang serasa membakar mulutnya.
"Anj! Pedess!!!! Minum woe minummmm!!!" Teriak Al kesetanan. Mereka yang semeja sontak terbahak, apalagi adim sang pelaku. Bahkan rafa yang hanya memperhatikan pun ikut tertawa.
Ai yang berada didepannya bergegas mengambil minum Yang dibawanya sedari keluar kelas tadi. Lantas memberikannya kepada Al yang langsung diminum hingga tandas.
Al menghela nafas lega, sedetik kemudian ia mengedarkan pandangan ke arah murid murid yang duduk semeja dengannya. Lantas berhenti kala mendapati temannya yang sedang bersiul siul kecil.
" woy dim! Lo kan yang ngasih gue sambel! Ngaku lo!" Ujar Al melolot mendapati adim yang menatapnya santai seolah tak terjadi apa apa
Adim masih menatap Al dengan santai " tadi gue maen pesawat pake sendok isi sambel, eh liat mulut lo mangap yaudah gue masukin situ. Lagian bukannya di muntahin malah di kunyah, yang bego siapa?"ucapnya
"Ya gue mana sadar bego!" Balas Al kesal
"Ya sapa suruh kagak sadar, untung gue sadarin pake sambel. Kalo nggak kemasukan dedemit lo"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ai Panda
Teen FictionAi🐼 satu nama, satu kata, satu kalimat, dan dua huruf. Ai🐼 gadis berjilbab yang sangat menyukai hal yang berbau panda, hampir semua yang ada di hidupnya berhubungan dengan panda, entah itu kamar, tas sekolah, sepatu, gantungan, bahkan bros jilbab...