2. Sekelas?

55 16 10
                                    


Happy reading♡♡♡

Ai, gadis itu tersenyum lebar saat berdiri di depan sekolah barunya. Ya Ai, gadis itu pindah sekolah saat kenaikan kelas XI karena keluarga nya dipindah tugaskan yang awalnya dibandung menjadi ke jakarta.

Sedangkan Ai, dipindahkan ke sekolah barunya yaitu SMA ATLANTIK. Sma yang lumayan dikenal dengan nilai akademik maupun non akdemik.

Hari ini Ai telah menaiki kelas XI di sma barunya. Dengan kelas baru, suasana baru, lingkungan baru , dan tentunya teman baru.

Huhhhh

Menghela nafas, akhirnya Ai mulai melangkah memasuki sekolah barunya, sedikit susah karena sekolah ini sangat luas.

'Ruang kepseknya dimana ya? Sekolahnya gede banget lagi. Kan bingung'Ai membatin dengan kesal karena belum juga menemukan ruangan yang dituju hingga ditengah jalan dia di cegah oleh seorang siswi yang membawa tumpukan buku.

"Ehhh bentar, lo murid baru kan?"

Ai mengangguk saat dirasa dialah yang ditanya oleh siswi tersebut

"Mau ke ruang kepsek kan?"

Ai kembali mengangguk karena memang tujuannya kesana

"Good! Bawain bukunya ya ke ruang kepsek, gue ada urusan! Baybay"

Siswi itu berlalu pergi dengan santainya setelah memberikan setumpuk buku dengan paksa ke tangan Ai yang melamun

"Ishh, kok dia ngeselin ya, Ai aja nggak tau dimana ruang kepseknya! Disuruh nganter lagi" Ai berdecak kesal namun tetap melanjutkan jalannya

Disisi lain

Al, rafa, dan adim sedang duduk di kursi depan kelasnya yang akan ditempati mereka nanti dengan adim yang selalu menggoda siswi siswi yang berlalu lalang

"Woy dim! Udah kali, itu anak orang lo baperin terus tanggung jawab kagak kabur iya!" Rafa, cowo itu berkata dengan melempar kulit kuaci bekasnya tepat ke kepala adim yang masih sibuk dengan gombalan recehnya.

"Ah elahhh! Biarin kali, seharusnya lo bangga punya temen kek gue!"

"Halah! Apa yang bisa dibanggain dari lo geblek!"

"Weh jangan salah, gini gini gue bisa bikin para betina seneng, gue senyumin aja meleleh mereka!"

Al menatap dengan malas kedua temannya yang berdebat hanya karena hal sepele hingga bunyi benda jatuh yang tak jauh darinya mengalihkan perhatiannya.

Pemuda itu menunduk melihat gantungan berkarakter panda dengan love ditengahnya dan melihat ke depan tepatnya ke seorang gadis yang berjalan menjauh.

"Woy!" Al, pemuda yang baru saja berteriak itu berlari menghampiri sesosok gadis yang membawa tumpukan buku

"Woy! lo gak denger gue panggilin dari tadi apa?!" Pemuda itu mendelik seketika saat gadis yang tadi dipanggilnya belum juga memberi respon.

Dalam sekejab, tumpukan buku yang awalnya berada di tangan sang gadis berpindah alih.

Dengan nafas ngos ngosan, Al berkata

"Lo daritadi gue panggilin kok ga nyaut sih?!"

Sejenak sang gadis mengedarkan pandangannya kesekitar

"Woy! Lo budeg apa gimana hah?!"Al berkata masih dengan nafas terengah engah itu

"Kamu manggil aku?" Gadis itu menatap polos dengan raut bertanya

'Anjer! Suaranya astagaaaaa'Al membatin dengan tertegun

"Yaiyalah emang siapa lagi?!"Al sudah berkata dengan nada yang lebih bersahabat

Ai PandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang