"Mama cepat!"
Suara bocah berumur lima tahun itu terdengar di seluruh sudut rumah. Jungwon sudah siap dengan seragam sekolah dan ransel biru di pundaknya. Ya bocah cilik itu akan memasuki taman kanak-kanak, hari ini hari pertamanya masuk. Tentu anak itu sangat ribut dari semalam, menyiapkan tas lalu buku buku ala anak kecil dan jangan lupa Jungwon sampai tidak bisa tidur semalam karena tidak sabar mau berangkat ke sekolahnya.
"Hei sarapannya dihabiskan dulu, sayang," ujar Jisoo. Ia menghampiri anaknya yang tengah berdiri di depan pintu. Iya saking tidak sabarnya Jungwon ingin keluar dulu tapi tidak bisa membuka pintu sendiri. Makanya teriak teriak terus.
"Tidak mau, sudah kenyang!" tolaknya. Padahal sandiwchnya baru ia makan dua gigit, tapi sudah alasan kenyang. Memang agak bandel kalo di suruh makan begini. "Ayo berangkat sekarang, Mama!"
Jisoo merapikan rambut serta seragam Jungwon. "Hei sebentar dulu, katanya mau berangkat dengan ayah," ujar Jisoo.
Mata bulat Jungwon mengerjap, menatap bingung Jisoo. "Memangnya ayah sudah pulang?" tanyanya. Memang tadi malam Taehyung pulang larut, tentu si Jungwon sudah tidur. Jadilah anak itu taunya Taehyung tidur di dorm.
"Sudah, dong!" Jungwon langsung menoleh ke arah tangga, di mana ayahnya turun dengan baju santai yang kelihatan rapi. Wajah anak itu terlihat berbinar saat tahu ayahnya ternyata di rumah.
Taehyung melebarkan kedua tangannya, bersiap memberi pelukan pada putranya. Jungwon langsung berlari ke arah Taehyung saat itu juga dengan teriakan senang. Tubuh si kecil di bawa ke gendongan dan wajahnya menerima beberapa kali kecupan.
"Ayo habiskan sarapan dulu dengan ayah, nanti baru berangkat!" Jungwon langsung mengangguk patuh saat mendengar ucapan sang Ayah. Sudah terlanjur senang jadi ia sangat nurut. Mereka kini sangat jarang sarapan bersama jadilah si Jungwon kini sangat senang saat di ajak sarapan oleh Ayahnya.
Jadilah kini keluarga kecil itu mulai sarapan, kali ini dengan anggota yang lengkap. Ayah, Mama dan Jungwon. Si Jungwon terlihat sangat senang, tak berhenti berceloteh, katanya tidak sabar mau ke sekolah dengan Jowoon lalu bertemu teman-teman baru.
Selesai sarapan, Jisoo memasukkan kotak bekal milik Jungwon ke dalam ransel birunya. Seragam anak itu dirapikan kembali oleh Jisoo, setelahnya mereka keluar untuk segera berangkat.
"Jowoon mana, kok belum keluar," celoteh Jungwon. Anak itu kini hendak berlari menyebrang untuk ke rumah Jowoon. Namun, langsung di tahan oleh Taehyung.
"Jangan menyebrang sendiri, tunggu di sini saja." Jungwon otomatis langsung diam tak lagi berniat menyebrang ke rumah Jowoon. Ia kalo dengan Taehyung, anak itu menurut sekali.
Jungwon berdiri di pinggir jalan dan memandang ke arah rumah Jowoon, wajahnya agak sedikit merengut sebal karena tidak di perbolehkan menjemput temannya. Sebenarnya ingin sekali membantah, tapi anak itu takut kena marah si Ayah. "Lama sekali!" gerutunya.
"Jowoon!" teriak Jungwon saat mendapati Jowoon keluar dari rumahnya dengan Rosé serta Jimin. Anak itu kini melompat senang. Tak beda jauh dengan Jungwon, Jowoon juga tersenyum cerah melambai tangan pada Jungwon dengan ransel berwarna kuning di punggungnya. Gemas sekali.
Jimin serta Taehyung selesai memanaskan mobilnya, kini dua keluarga kecil itu bersiap untuk mengantar si kecilnya ke sekolah.
"Mau dengan Jowoon!" Baru saja akan masuk mobil si Jungwon langsung protes karena tidak satu mobil dengan Jowoon. Iya mereka berada di mobil masing-masing harusnya, tapi anak itu memaksa ingin dengan Jowoon.
Keenam orang itu masih berdiri di luar mobil, Jungwon ini kadang begini, apa-apa ingin dengan Jowoon. Sebenarnya anak itu ingin bermain-main, karena kalau sendirian cenderung bosan dan mengantuk.
"Loh, Jungwon tidak mau dengan Ayah?" tanya Taehyung dengan wajah sedih yang dibuat-buat. Melihat itu si Jungwon langsung memasang wajah bingungnya, menatap Jowoon dan Taehyung bergantian. "Kan Ayah mau antar Jungwon, masa Jungwonnya malah nggak di mobil ayah," sambung Taehyung.
Jisoo, Jimin serta Rosé kini terkekeh gemas melihat ekspresi wajah Jungwon yang kebingungan, jangan lupakan Jowoon yang juga kini memasang wajah bingung juga. Anak itu akan ikut merasakan apa yang Jungwon rasakan.
Jungwon menatap Taehyung dan Jowoon bergantian, otak kecilnya sedang berfikir keras saat ini.
"Dengan Ayah Jungwon saja, nanti kita bertemu di sekolah," ujar Jowoon. Selain umur yang lebih tua beberapa bulan dari Jungwon, anak itu juga lebih dewasa dalam menanggapi masalah begini.
Jungwon akhirnya mengangguk, walaupun masih keliatan cemberut karena nggak bisa bareng Jowoon. "Ya sudah, ayo berangkat, Ayah!"
"Ayo, kita berangkat!" Taehyung mengangkat tubuh mungil Jungwon dan membawanya ke dalam mobil belakang. Setelahnya ia masuk ke kursi kemudi dan segera berangkat ke sekolah Jungwon diikuti mobil Jimin di belakang.
Halo-halo cek ombak, adakah yang berminat baca sequel ini?
Buat sequel ini kayaknya lebih fokus ke dua anak gemes ini ya. Bakal ku selipin moment yang lain juga.
See you!