24. Tunangan

3.7K 564 83
                                    

4 Januari 2020

Vote, comment and follow. Thanks

Double up☺

_______

Jimin merasakan jantungnya berdebar tak karuan. Ini adalah salah satu hari yang ia tunggu-tunggu. Hari dimana dirinya akan bergelar sebagai tunangan seorang Jeon Jungkook yang tak lain adalah dosennya saat di kampus.

“Perasaan kemarin-kemarin excited. Kok sekarang gugup gini sih nak?” Minyoung menggeleng gemas melihat raut tegang puteranya.

“Bundaaa~” Jimin merengek dan meraih tangan Minyoung untuk dipegang.

“Ya ampun, Jiji. Tangan kamu keringet dingin gini haha. Ayah, lihat nih anaknya lagi gugup. Padahal biasanya jahil sama mas Jungkook.” Minyoung berteriak untuk melapor pada Seojoon yang sibuk mengobrol dengan kakek Park.

“Lihat anak ayah.” Seojoon menghampiri anak dan istrinya. Ia segera menangkup wajah Jimin yang menunduk gugup. “Haha. Jiji, Jiji. Biasanya santai, masa cuma mau tunangan aja gugup.” Goda Seojoon pada puteranya.

“Iihh ayah sama bunda ini.” Jimin mencebikkan bibirnya. Tiba-tiba saja ia sangat gugup. Tunggu. Apa jangan-jangan Jungkook akan langsung mengambil kevirginannya hari ini juga? Tidak mungkin 'kan? Bukannya apa, Jimin sebenarnya sangat takut jika memikirkan hubungan di ranjang.

“Rileks. Cuma tunangan aja kok gugup.” Minyoung mengelus surai puteranya dengan sayang.

Pertunangan Jungkook dan Jimin digelar cukup mewah di ballroom salah satu hotel bintang lima. Acara dihadiri oleh keluarga Park-Jeon, kerabat dan sahabat Jungkook maupun Jimin. Saat ini keluarga inti dari Jungkook masih dalam perjalanan untuk menuju ke hotel.

“Eh? Tuh dateng calon suami kamu, Ji.” Minyoung menunjuk Jungkook dan keluarga yang berjalan mendekat ke arah mereka.

Keluarga inti Jeon dan Park segera saling berpelukan maupun bersalaman tangan saat mereka bertemu.

Sementara itu, Jimin semakin gugup saat melihat ketampanan Jungkook yang berkali-kali lipat saat ini. Badan gagah, wajah tegas, rambut hitam, berkaca mata serta mengenakan baju batik. Sungguh, Jimin rasanya ingin berteriak kencang sembari berkata “Mas Jungkook! Ganteng deh! Ngewe yuk!” tapi tentu saja itu hanya ada di angan-angannya.

 Sungguh, Jimin rasanya ingin berteriak kencang sembari berkata “Mas Jungkook! Ganteng deh! Ngewe yuk!” tapi tentu saja itu hanya ada di angan-angannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Hai? Jimin?” Jungkook melayangkan telapak tangannya di depan Jimin yang melongo menatapnya. “Dek Jimin? Sayang?” Jungkook mengulangi perkataannya.

“Wah, ganteng banget.” Jimin bergumam pelan menatap takjub calon suaminya.

Jungkook terkekeh pelan dan mengelus pipi gembil Jimin menggunakan ibu jarinya. Ia juga takjub melihat penampilan Jimin yang tak pernah membuatnya tidak terpesona. Jimin yang mengenakan batik dengan rambut blonde, riasan tipis pada wajah tampan namun menjurus cantik serta dada yang sedikit terekspose membuat Jungkook semakin mengagumi calonnya.

「MANUNGGALING」| KookMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang