0.0,3

25 4 5
                                    

Renjun - Chenle

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renjun - Chenle

••••

"Njun, Lele? Udah siap - siap belom? Habis ini kita ke rumah Opa loh," Perintah Chandra kepada kedua putranya itu.

Sedangkan yang ditanyai hanya mendengus kesal, tak berniat menggubris pertanyaan daddynya itu.

Lele menggeleng kuat kuat, "Lele nggak mau ikut, ah! Nanti disana Lele kena ceramah terus. Udah diceramahin, disuruh suruh lagi," Katanya kesal.

"Gak boleh gitu, Le. Opa mu ngomel kan juga demi kebaikan kalian berdua,"

"Ngomel sih ngomel, Dad. Tapi masalahnya Opa selalu nyenggol nyenggol mendiang mama, gege gak suka!" Adu si sulung.

Chandra paham, sangat paham mengenai semua yang dikatakan kedua putranya. Chandra juga sempat melihat Chenle dan Renjun yang selalu disuruh suruh, diceramahi sepanjang hari, tak jarang juga kedua putranya itu mengaduh kesakitan tatkala pulang dari rumah Opa nya.

Chandra tahu akan semua itu, tapi untuk kali ini, Chandra tidak bisa menuruti permintaan kedua putranya itu, karena ada urusan yang sangat mendesak.

"Daddy mohon, sekali ini aja ya. Nurut sama Daddy," Pinta Chandra memelas.

Renjun dan Chenle yang melihat daddynya itu memelas, akhirnya pun menjadi tidak tega. Mereka berdua langsung berhambur dan memeluk erat daddynya itu.

"Njun mau ikut, Dad!"

"Lele jugak!"

Chandra tersenyum, tidak sia sia dia membesarkan kedua anaknya ini sendirian.

••••

"Permisi," Sapa Chandra ketika sampai di rumah ayahnya. Suasana rumah sedang ramai. Namun, seramai ramainya rumah ayahnya itu, tetap terlihat sepi.

Bagaimana tidak? Semua orang disana hanya sibuk memandangi laptop dan gadget mereka.

"Wah, Mas Chandra sudah datang rupanya," Itu suara Ros, satu satunya orang yang Chandra anggap saudara. Yang lain? Tidak masuk nominasi untuk disebut sebagai seorang saudara.

Chandra hanya tersenyum kikuk, kemudian melangkah masuk dengan diikuti kedua putranya yang tertunduk lesu.

"Wah, saya kira kamu tidak akan datang. Rupanya kamu memang benar benar ingin merelakan semua usahamu demi seuprit kekuasaan," Itu suara Teguh, adik Chandra.

Inilah yang paling dibenci Renjun, daddynya itu seringkali dipermalukan, dicaci maki, tatkala pergi ke rumah opanya. Renjun tidak munafik, dirinya tahu seluk beluk keluarga daddynya itu. Mulai dari ayi nya, susuknya, opanya, omanya, semua Renjun tahu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 11, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dreams Come True Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang