Yova kini tampak bersembunyi dibalik gundukan sampah untuk menghindari segerombolan preman yang tengah membawa senjata tajam ditangannya.
"Anjir kenapa gue bisa ketauan sih" Gerutunya.
"Cari keparat itu sampe dapet" Perintah salah seorang dari mereka.
Kemudian para preman itu berlari dan berpencar untuk menemukan Yova.
Dengan sigap Yova berlari dan memanjat masuk kedalam dinding sekolahnya.
"Hei Arkana Yovhara Alby terlambat lagi kamu" Tegur seseorang dari belakang Yova.
Double sial! hari ini ia hampir saja dihabisi oleh preman dan sialnya lagi ia harus dihukum oleh guru berkumis itu.
"Sekarang kamu bersihkan perpustakaan dari jam pertama hingga selesai jam istirahat" Perintah guru lelaki yang tengah menatap tajam kearahnya.
"Tapi pak saya hari ini ada ulangan" Kilah Yova.
"Seharusnya kalau memang kamu ada ulangan datanglah lebih awal. Sekarang tidak ada alasan cepat bersihkan dan saya akan mengeceknya nanti!" Jawab sang guru lalu melangkah pergi meninggalkannya.
Yova yang sudah kepalang kesal kemudian menendang pohon yang ada disebelahnya.
"Anjing sakit" Ringisnya.
Kemudian ia berjalan terpincang dan bersiap mengambil peralatan kebersihan yang sudah tersedia didepan matanya.
"Telat lagi lu yop?" Tanya seorang lelaki.
"Iye gue bangun kesiangan" Ketusnya.
"Ngegame mulu sih lo" Balas lelaki itu.
"Bacot lo bi" Jawab Yova seraya meninggalkan lelaki yang dipanggil Abi itu.
Suasana sekolah tampak sepi karena jam pertama sudah dimulai sejak 20 menit yang lalu.
Butuh sekitar 10 menit untuk sampai di Perpustakaan sekolah karena letaknya lumayan jauh dari gedung utama.
"Permisi bu saya mau bersih-bersih Perpus" Izin Yova ketika memasuki Perpustakaan.
"Oh iya silahkan nanti sekalian susun buku-buku yang baru datang ya nak" Pinta seorang wanita paruh baya.
"Iya bu" Pasrah Yova.
Dengan Telaten Yova mulai menyapu lantai perpustakaan dilanjutkan dengan mengepel lantainya.
Tak ketinggalan ia juga membersihkan debu dengan kemoceng bekas yang ia temukan disudut Perpustakaan.
Setelah selesai membersihkan Perpustakaan Yova kemudian menata buku baru yang diperintahkan oleh pengurus Perpustakaan tadi.
Pukul 10.30 bel istirahat berbunyi dan pekerjaan Yova sudah hampir selesai.
"Anjing cape banget gue engga lagi deh telat kalo kaya gini hukumannya" Keluh Yova yang kini sudah banjir dengan keringat.
Kemudian Yova berjalan sambil menyeret kantong sampah yang rencananya akan ia buang setelah ini.
"Awh" Ringis seorang gadis yang tak sengaja Yova tabrak.
Gadis itu kemudian mengangkat wajahnya sambil menatap Yova dengan kening yang memerah.
Yova terdiam sambil mengamati gadis itu entah apa yang sedang lelaki itu pikirkan.
"Ehm permisi" Intrupsi gadis itu.
"E--eh sorry gue ga sengaja" Ucap Yova sambil meminta maaf.
Gadis itu hanya mengangguk kaku lalu berjalan masuk kedalam perpustakaan.
"Elisa Kania Loya?" Batin Yova.
Saat ia akan membalikkan badan Yova tersadar bahwa hukumannya belum selesai kemudian ia berjalan kembali menuju pintu Perpustakaan.
"Cantik juga tapi cupu" Puji Yova dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maniac
RomanceYova adalah seorang iblis gila yang menyebalkan namun sialnya memiliki wajah yang tampan. Sifatnya yang menjengkelkan membuat orang disekitarnya berusaha untuk menjauhinya. Hingga pada suatu saat iblis gila ini menemukan cinta sejatinya. Kania naman...