Morning vibes

123 18 0
                                    

Pagi ini yoshi bener bener capek banget semalaman begadang buat selesaiin tugas yang kaya dosa si haidar, paginya kelas pagi, nggak sempet sarapan keuangan lagi menipis banget.

Yoshi sampek kampus pukul 06.30, masih lumayan sepi dia juga berangkat sendiri soalnya semua temannnya kelasnya agak siang.

"Kantin dulu deh masih bisa beli soto mbak mar" Monolog yoshi sambil berjalan menuju kantin kampus dekat Fakultas Ekonomi

"Mbak sotonya satu ya .?"

"Iya mas .. Minumnya apa ? "

"Saya bawa air sendiri mbak hehe" Ya bukannya yoshi tidak mau beli minum tapi memang dia lebih sering bawa air minum sendiri dari kos an

"O...Iya mas ditunggu ya saya buatin dulu"

"Review project deh mumpung masih ada waktu" Monolog yoshi sambil berjalan menuju bangku kantin yang akan dia tempati, memang sudah menjadi rutinitas kalau ada waktu senggang dia gunakan buat belajar atau sekedar review mata kuliah atau vek cek project, tapi nggak sering juga waktu senggangnya dibuat main sama teman temannya.

Hening beberapa saat sampai tiba tiba ada suara gadis yang sedikit membuat atensinya beralih.

"Boleh duduk sini ? Mumpung masih sepi" Tanya gadis itu membuat yoshi menoleh melihat siapa gadis yang bertanya padanya, yoshi sedikit mengangkat alis, berpikir sejenak dia tidak tau siapa gadis ini, tapi ya masa bodoh pikir yoshi

"Oh iya" Yoshi menjawab seadanya dan menganggukkan kepalanya.

"Ini mas sotonya, eh mbak rina kok tumben sama mas yoshi" Mbak mar datang dengan membawa semangkuk soto hangat pesanan yoshi yang membuat si empunya tersenyum senang tanpa mengatakan apapun, ah ya gadis didepan yoshi bernama rina karina lebih tepatnya.

"Ah iya mbak .. Saya rawon ya" Jawab karina sekenanya, ah ya mbak mar tak perlu tau dia kenal dengan laki laki didepannya atau tidak.

Jawaban rina cukup membuat atensi yoshi teralih yoshi memandang gadis didepannya ini gadis dengan rambut panjang yang dikuncir sederhana, postur tinggi dengan buku di depannya ya membuat gadis didepannya terlihat cukup menawan ditambah ketika bicara dengan lugas namun tetap ramah.

"Ahh.. Cantik" Pikir yoshi

"Siap mbak rina ditunggu ya, kayak biasa kan ? " Pertanyaan mbak mar membuyarkan lamunan yoshi

"He.em mbak"

Setelah percakapan antara mbak mar dan karina selesai tidak ada percakapan lain di bangku kantin tersebut selain suara denting sendok yang bertabrakan dengan mangkok dari tempat makan yoshi

Hening

"Anak Arsitektur ? " Tiba-tiba karina bertanya pada laki laki didepannya

"Oh iya, kamu ?" Jawab yoshi

"FEB" Singkat jawaban yang karina berikan, yang hanya melirik laki laki di depannya enggan mengalihkan atensinya dari buku yang dia bawa

"Ohh.. "

"Nggak sama temen ?" Sebenarnya karina jarang sekali bertanya tanya seperti ini, tapi entah kenapa kali ini berbeda dia benci keheningan seperti ini

"Nggak belum berangkat, lo sendiri ?" Yoshi sendiri sedikit bingung dengan gadis didepannya, tapi yoshi tak se acuh itu untuk tidak memperhatikan orang yang mengajaknya bicara, di sela sela makan dia pun menjawab dan menatap gadis didepannya.

"Ya. Alasan nya sama" Jawab karina sambil meletakkan bukunya tanpa sadar karina menggembungkan pipinya

"Ah lucu sekali"

"Kenapa mau duduk disini ?" Yoshi mencoba mencairkan suasana yang sedari tadi canggung dia mulai memposisikan dirinya sebagai orang yang humble

"Oh nggak boleh ya ?" Tanya karina dengan raut muka terlihat sedih

"Nggak gitu juga sih" Yoshi tersenyum melihat sikap gadis didepannya ini, semenggemaskan itu dibalik wajahnya yang terlihat dingin pikir yoshi

"Lagi nggak mau sendirian aja" Nada bicara yang awalnya terkesan cuek lugas berubah menjadi manja dan lucu, yoshi terkekeh melihat semua itu.

Ditengah percakapan mereka terlihat mbak mar datang dengan semangkuk rawon pesanan karina, karina terlihat senang dan mata berbinar senyumnya yang tak hilang dari wajahnya membuat karina semakin terlihat mempesona

"Ini mbak rina makanannya"

"Terimakasih mbak"

Hening kembali terjadi karena karina yang sibuk makan, dan yoshi yang sibuk menata hati dan pikirannya setelah berinteraksi dengan gadis didepannya ini, gadis dengan pembawaan berbeda gadis penyuka rawon mbak mar.

"Gue balik dulu ya rin" Yoshi tidak bisa trus berlama lama dikantin, selain memang sudah jam mata kuliah dia juga semakin tidak sanggup melerai degup jantungnya

"Hmm..?? " Karina menoleh kearah yoshi dengan mulut penuh dengan makanan dan mata yang mengerjap ngerjap menatap yoshi

"Tuhan tolong kuatkan aku selamatkan aku"

"Nama lo rina kan ? Nggak perlu gue kenalin nama gue lo pasti udah tau dari mbak mar" Yoshi tersenyum kearah karina setelah itu beranjak pergi dari kantin, sebelum pergi reflek yoshi mengusap kepala karina

"Oke" Jawab karina seadanya dengan mengangguk dan memberikan gestur tangan membentuk kata ok karena mulutnya masih ada makanan.

Pagi itu sangat menyenangkan tidak menyesal yoshi untuk menghabis kan sisa uangnya untuk membeli soto mbak mar dikantin, setiap terlintas wajah karina dia tersenyum geli sendiri. Pagi yang hangat dan mendebarkan untuk yoshi.

Karina yang selesai makan tersadar apa yang baru saja yoshi lakukan kepadanya, baru pertama kali ada orang asing menyentuh kepalanya dan dia tidak marah, karina heran pada dirinya sendiri, pagi yang membingungkan untuk karina.

Morning vibes yang berbeda untuk dua orang yang pertama kali bertemu.

My Type Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang