Kabar mengejutkan kemarin sore, membawa suasana mendung di Adipati.
Kalla kembali terus terusan tidur dan murung di sudut kamar anak lelaki. Tak makan dan hanya sedikit minum. Omelan Joy, Wendy, Juan dan bahkan Dirga tidak mempan.
Bujukan Hoshi yang akan memberikan cupang yang di dapatnya dari anak anak dusun atau Rendy yang berjanji akan mengalah saat adu gundu di lapangan juga tak mempan.
Lino bahkan merelakan layangannya yang selalu menang perlombaan melawan anak dusun, tapi Kalla masih saja bergeming.
"Udah, biarin aja dulu. Kehilangan tiba – tiba kaya gitu bukan hal mudah yang bisa lupa sehari dua hari," ujar Reno saat Joy sudah hendak melangkahkan kaki untuk menyeret Kalla makan.
"Tapi dia belum makan dari kemarin malem!" hentak Joy.
"Gue udah kasih roti sama teh manis kok," balas Reno, Joy akhirnya diam.
"Yaudah, nih lo aja yang makan, gue mau pergi dulu."
Joy menyodorkan piring berisi makan siang untuk Kalla ke tangan Reno.
"Lo mau ke mana?"
"Gue mau ngecheck TPA"
"Ikut."
Reno lalu menyodorkan begitu saja piring berisi makan siang itu ke tangan Dania yang mau lewat.
"Wih, makan enak!"
Hoshi datang, Dania langsung menyerahkan piring.
"Buat lo aja." Lalu Dania pergi ke arah lapang Adipati.
Di mana Wendy, Lino, Arin, Juan dan Rendy tengah asyik bermain layangan bersama anak – anak dusun.
Hoshi menerimanya dengan senang hati, langsung menyendokan nasi ke mulutnya.
Dia baru aja balik dari lapangan karena lapar, eh langsung disodorin makanan, ya senang lah dia.
.....
Reno benar – benar mengikuti Joy ke TPA, mereka berjalan beriringan berdua.
"Lo keliatan gak bersamangat," tutur Reno. Joy melirik sebentar lalu menghela nafas.
"Karena mikirin Kalla?"
Joy tak membantah.
"Gue ngerasa bersalah karena pernah kesel liat dia deket sama cewek itu."
"Kenapa lo harus ngerasa bersalah?"
"Gue ngerasa jadi kaya penyihir yang gak suka saat Putri Salju ketemu sama Pangerannya."
Reno menghentikan langkahnya.
"Emangnya lo yang bikin cewek itu sakit? Lo yang bikin cewek itu pergi? Enggak kan? Jadi kenapa lo harus ngerasa bersalah? Sedangkan justru, lo di sini satu satunya yang mikirin perasaan yang ada di antara mereka, ketika orang lain cuman peduli soal kepergian cewek itu dan kesedihan Kalla. Lo di sini yang tahu untuk mundur ketika lo liat mereka. Lo gak maksa, lo gak serakah. Apa yang bikin lo jahat?"
Mendengar ucapan Reno, kedua sudut bibir Joy tertarik untuk tersenyum.
"Lagian, ngapain lo suka cowok kaya Kalla? Dia keliatan urakan, gue gak paham lo kok bisa suka sama dia."
"Gue juga gak paham. Tapi dia yang mengakui gue di saat orang lain sangsi, bikin gue jatuh hati."
Joy lalu merangkul lengan Reno dan menggandengnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BERTIGABELAS | 47 Days With Them✔ [OPEN PO check IG allyoori]
General Fiction[B E R T I G A B E L A S] ▪︎selesai▪︎ • College but not about collegelife in campus • Semi-baku • Lokal AU 13 orang terpilih dari dua perguruan tinggi berbeda, untuk hidup bersama selama 47 hari kedepan dalam sebuah rumah yang terletak di dusun terp...