🐶🐰

1.1K 136 28
                                    

Cuaca cukup cerah untuk memulai hari. Minho bergegas untuk membersihkan diri terlebih dahulu sebelum memulai aktifitas. Kemudian ia menyadari jika kekasihnya ㅡChan, sudah tidak ada di dorm.

"Ke studio lagi ya? Pagi-pagi banget. Gak pamit pula.." Ia bergumam sambil mengerucutkan bibirnya.

Sesampainya di depan pintu kamar mandi, pintu masih tertutup dan suara kucuran air terdengar. Menandakan masih ada seseorang di dalam. Minho memutuskan untuk menunggu, kebetulan di sudut sana terdapat kursi.

Beberapa saat kemudian, pintu kaca itu terbuka. Menampilkan sosok manusia dengan surai hitam basah dan acak-acakannya ㅡefek baru dikeringkan dengan handuk.

Minho seketika terdiam menatapnya. Seungmin terlihat cukup berbeda, alias lebih tampan dari biasanya. Wajah tanpa make-up, kaus putih yang melekat pas di tubuhnya ㅡyang mana sangat jarang ia memakai baju semacam itu, juga boxer hitam. Sebenarnya sih biasa saja, tapi entah kenapa Minho terpana melihatnya.

"Hyung? Mau mandi? Sorry, nunggu lama ya?" Suara lembut Seungmin menyadarkannya.

"E-eh? I-iya gak apa-apa kok." Minho kikuk, ia memutuskan untuk segera memasuki kamar mandi. Seungmin tersenyum kecil melihatnya. Hyung-nya yang satu itu memang sangat menggemaskan.

.
.
.
.
.
.
.

Minho merasa ada yang aneh dengan tubuhnya. Kepalanya terasa berat, badannya lemas, dahinya pun terasa panas. Bagaimana ini? Malam ini ada schedule yang harus ia jalani, Day6 Kiss the Radio. Sudah beberapa minggu di setiap hari Senin malam, ia dan Seungmin ditugaskan untuk menjadi penyiar, menemani sunbae-nya, YoungK.

"No? Kamu gak enak badan ya?" Chan mencemaskan sang kekasih yang terlihat pucat. Saat ini mereka sedang berada di studio. Minho ngotot ingin menemani Chan menyelesaikan lagunya karena tidak mau ditinggal sendirian di dorm. Entah lagu apa, mungkin lagu untuk comeback mereka yang akan datang.

"Kan udah aku bilang, di dorm aja. Istirahat, No. Nanti malem kamu juga ada schedule bareng Seungmin." Chan menatap Minho cemas sambil mengusap surai hitam kekasihnya. Minho hanya terdiam sambil menyenderkan kepalanya ke bahu lebar Chan. Demi Tuhan, ia sungguh sangat lemas.

"Aku anterin balik ke dorm ya? Kamu bisa jalan? Apa mau aku gendong?" Chan bertanya bertubi-tubi. Minho menggeleng.

"Gak mau. Aku mau disini aja, nemenin hyung." Tak lama, Minho terlelap di bahu sang kekasih sambil merangkul lengannya. Mengakibatkan pergerakan tangan kanan Chan terbatas dan tidak bisa menjangkau mouse.

"Terus ini aku gimana mau nyelesain lagunya...?"

.
.
.
.
.
.
.

Sang mentari menenggelamkan diri, sang dewi malam pun menggantikannya. Hanya tinggal beberapa jam lagi dekira akan dimulai. Seungmin sedang memilah-milah baju yang akan ia kenakan nanti. Kemudian, ia mendengar suara ketukan pintu. Biasanya sih, hanya Chan yang dengan sopannya, pasti mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk. Anak-anak lain lebih memilih cara yang lebih praktis, yaitu mendobrak langsung tanpa mengetuk.

"Ya, hyung, masuk aja." Setelahnya, kepala Chan mengintip dari balik pintu.

"Kenapa, hyung?" Chan membuka pintu perlahan dan menghela napas.

"Tolong jagain Minho nanti ya, Seung?" Seungmin melihat raut wajah Chan yang khawatir. Pasti terjadi sesuatu dengan Minho.

"Dari tadi pagi dia gak enak badan. Tapi sekarang dia maksain buat dateng ke dekira. Gue takut dia kenapa-napa." Seketika Seungmin juga ikut cemas.

☆ nous (seungmin x leeknow)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang