05

5.7K 593 45
                                    

Elan mengepalkan tangannya.
"200 tahun" jawab Elan.

Delvan cukup terkejut mendengar fakta itu, senyum langsung terukir di bibir Delvan.
"Menarik.. "

Delvan berdiri dari posisi jongkoknya.
".. apa air mata mu bisa berubah jadi mutiara juga seperti yang satu ini ?" Delvan memperlihatkan mutiara hitam milik Elan.

"Huh ? Hahaha.. jadi kamu percaya cerita itu ?"

"Aku tidak tau, aku hanya bertanya kebenaran dari mu"

"Baik-baik.. air mata ku tidak bisa berubah jadi mutiara, mutiara hitam itu penyokong kehidupan Siren.. kami memilikinya sejak lahir, tapi aku meminjamkannya pada mu karena kasihan...jadi berterima kasih lah manusia" kata Elan dengan wajah angkuhnya.

"Berhentilah bersikap sombong.. kamu bukan apa-apa tanpa mutiara ini.. kamu bilang 3 jam kan ?" Delvan melihat jam di tangannya.

"Kamu punya waktu 5 menit lagi, apa kamu akan mati ?" Delvan tersenyum melihat wajah panik Elan.

"Ak-aku tidak semudah itu mati.. tanpa air pun aku tidak apa-apa" Elan membuang muka.

"Benarkah ? 4 menit lagi"

'Ugh!' Elan mulai merasa panas di seluruh tubuhnya.

"3 Menit" jantungnya berdebar kencang.

"2 menit" keringat perlahan keluar membasahi wajah Elan.

"Satu-"

Grep! Elan meremas baju Delvan.

"Ku mohon! Beri aku air!"

Delvan tersenyum melihat wajah panik Elan, tanpa aba-aba Delvan langsung mengendong Elan. Membuka kamar mandinya lalu menjatuhkan tubuh Elan ke dalam bathtub.

"Ugh!" Delvan membuka keran air lalu menyiram tubuh Elan.

Perubahan terlihat, sisik mulai muncul dari tangan Elan.
Elan membuka celananya dan hanya menyisakan baju saja.

Kedua kakinya perlahan menyatu, Delvan menatap kagum dengan perubahan Elan.

Sisiknya bercahaya terkena pantulan lampu, rumbai aneh juga muncul dari telinga Elan terlihat seperti renda pengantin.

Delvan tertegun, Elan terlihat sangat cantik di matanya.
Semburat merah muda terlihat di kedua pipi Elan.

"Aku tau ini terlihat aneh bagi mu, jadi jangan menatap ku begitu"

Delvan membasahi rambut Elan dengan air lalu mengusap-usapnya pelan.
"Kamu selalu berada di air, tapi rambut mu sangat lembut.. mari bekerjasama Elan, ijinkan aku meneliti mu"

Elan menyentuh tangan Delvan.
"Apa yang bisa ku dapatkan dari membantu mu prof Delvan?"

"Mutiara ini akan ku kembalikan"

"Hanya mutiara ? Kamu tau, setelah menjadi Siren seutuhnya, aku bisa memakan apa saja"

Keduanya saling bertatapan.
"Baiklah, kamu bisa memiliki tubuh ku.. tapi bantu penelitian ku"

"Baik, itu tawaran yang bagus.. aku akan membantu penelitian mu"

Delvan mengulurkan tangannya yang Elan sambut dengan senang hati dan kesepakatan keduanya pun terjadi.

.
.

Bersambung ...

Link pembelian Ebook ada di BIO Wattpad

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Link pembelian Ebook ada di BIO Wattpad. Terima kasih 💓

(TAMAT Ebook) DON'T SING (BL18+ OMEGAVERSE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang